1
1

Industri Asuransi di Negara Ini Didorong Manfaatkan AI Hadapi Ledakan Biaya

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi Australia didorong untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) guna menghadapi lonjakan biaya, risiko bencana alam, dan kebutuhan nasabah yang terus berubah.

Dilansir dari Asia Insurance Review, Rabu, 27 Agustus 2025, hal ini terungkap dalam laporan terbaru AI for Better Insurance: Enhancing Customer Outcomes amid Industry Challenges yang dirilis Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) bersama Insurance Council of Australia (ICA).

|Baca juga: QRIS Indonesia Tembus Jepang! Belanja di Osaka Kini Cukup Scan HP, Tidak Perlu Tukar Uang

|Baca juga: Perry Warjiyo Terima Bintang Mahaputera Utama dari Prabowo

Laporan itu juga menyoroti potensi AI dalam menekan biaya operasional, memperbaiki layanan, serta meningkatkan ketahanan industri. ICA mencatat sekitar satu dari tiga properti atau 5,6 juta rumah di Australia berisiko kebakaran hutan, sementara satu dari 12 properti atau 1,36 juta rumah rawan banjir.

Risiko tersebut diperburuk inflasi, kekurangan tenaga kerja, dan biaya reasuransi yang meningkat, sehingga premi dan klaim asuransi ikut melonjak. Klaim terkait bencana besar naik hampir 50 persen dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan tumbuh lima persen per tahun hingga 2050, menekan rumah tangga berisiko tinggi.

Pemimpin Proyek CSIRO Alexandra Bratanova menyebut riset ini hadir pada waktu yang krusial. Menurutnya sektor asuransi membutuhkan cara baru agar tetap bernilai dan relevan di tengah perubahan iklim, biaya yang meningkat, dan tuntutan nasabah.

ICA CEO Andrew Hall menambahkan pemanfaatan AI dapat membantu meningkatkan keterjangkauan premi, memperkuat respons terhadap bencana, dan memastikan lebih banyak warga mendapat perlindungan finansial. Namun, ia menegaskan, pentingnya mengatasi masalah privasi, keamanan, dan bias sistem sebelum adopsi dilakukan secara luas.

|Baca juga: BCA Syariah Dorong Literasi Perbankan Syariah Lewat Aplikasi BSya

|Baca juga: OJK Genjot Peran BPD Demi Optimalkan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Laporan ini memetakan tujuh area utama untuk memajukan adopsi AI di sektor asuransi, mulai dari tata kelola, kolaborasi industri, strategi proaktif, pengembangan keterampilan, hingga inovasi produk. Pendekatan transparan dan berorientasi pelanggan dinilai kunci agar AI dapat diandalkan dan diterima publik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Populasi Menua Naik, Singapura Hadapi Tantangan Ekonomi dan Sosial
Next Post Pacu Bisnis, Willis Gencar Rekrut Orang-orang Hebat di Jepang

Member Login

or