1
1

Industri Asuransi Global Diperkirakan Bakal Terus Tumbuh Stabil

Ilustrasi Industri asuransi global. | Foto: freepick

Media Asuransi, Douglas – Isle of Man – Di tengah berbagai gejolak dan tantangan yang mengadang, pasar asuransi global dinilai masih dalam kondisi sehat. Bahkan industri asuransi global diperkirakan akan terus tumbuh stabil selama beberapa tahun ke depan.

Dalam riset terbarunya, Dougles Insights menyatakan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh tren metode pembelian asuransi yang semakin populer secara online, yang semakin banyak tersedia bahkan di negara-negara berkembang.

Industri asuransi global secara keseluruhan diharapkan memiliki CAGR sebesar 3,5% hingga tahun 2030. Wilayah terkemuka untuk menghasilkan pendapatan asuransi meliputi Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa Barat; ketiga wilayah ini bersama-sama merupakan bagian terbesar dari total pendapatan global. Di wilayah ini, ada juga beberapa tren berbeda yang membantu membentuk masa depan industri ini.

Perusahaan asuransi Amerika Utara diperkirakan akan terkena dampak kenaikan biaya yang terkait dengan bencana lingkungan seperti angin topan dan kebakaran hutan. Mereka juga akan menghadapi tantangan terkait kenaikan suku bunga dan pengembalian investasi yang lebih rendah pada portofolio mereka.

Sebaliknya, asuransi Asia Pasifik akan mengalami pertumbuhan yang kuat karena meningkatnya permintaan dari negara berkembang seperti China dan India. Perusahaan asuransi Eropa Barat akan melihat peningkatan pendapatan karena populasi yang menua yang membutuhkan lebih banyak produk asuransi jiwa. Akan tetapi, mereka mungkin menghadapi tantangan terkait negosiasi Brexit yang dapat memengaruhi kepercayaan investor dan mengurangi permintaan akan layanan keuangan secara keseluruhan..

|Baja juga: Modal Turun 17%, Pasar Reasuransi Global Alami Perubahan Mendasar

Dougles Insights menilai industri asuransi global adalah industri yang sangat beragam, dengan banyak segmen pasar yang harus dianalisis dengan hati-hati untuk memahami bagaimana mereka beroperasi dan bagaimana kinerja mereka di tahun-tahun mendatang. Sektor teknologi memiliki dampak besar pada cara perusahaan asuransi beroperasi saat ini.

Menurut Dougles Insights, pasar asuransi internasional menghadapi beberapa tantangan sekaligus peluang. Secara khusus, ada beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan asuransi, yaitu:

  • Digitalisasi:  Ini mengacu pada digitalisasi data dan informasi serta peningkatan ketergantungan pada sistem otomatis untuk pemrosesan data dan pengambilan keputusan.
  • Demografi:  Perubahan demografis seperti populasi yang menua dapat memengaruhi permintaan untuk jenis produk asuransi tertentu dari waktu ke waktu.
  • Perubahan Iklim:  Perubahan iklim telah dikaitkan dengan peningkatan risiko bencana alam seperti banjir atau gempa bumi yang dapat menyebabkan premi yang lebih tinggi atau permintaan yang lebih rendah untuk jenis pertanggungan tertentu tergantung pada kondisi setempat.

“Asuransi memainkan peran penting dalam masyarakat dengan menyediakan sarana bagi individu untuk melindungi diri dari kerugian finansial karena kejadian tak terduga atau keadaan tak terduga.”

Douglas Insights optimistis industri asuransi global diperkirakan akan terus berkembang selama dekade berikutnya karena orang menjadi lebih bergantung pada teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan keamanan yang lebih baik.

Populasi global diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2050, yang berarti lebih banyak mobil di jalan dan lebih banyak orang yang tinggal di daerah padat penduduk seperti kota.

“Ini akan menghasilkan premi yang lebih tinggi untuk perusahaan asuransi mobil dan perusahaan asuransi pemilik rumah karena akan terjadi lebih banyak kecelakaan per kapita daripada sebelumnya karena peningkatan kemacetan lalu lintas dengan lebih banyak mobil di jalan, lebih banyak kejahatan yang dapat mengakibatkan pencurian, lebih banyak kebakaran yang disebabkan oleh malfungsi listrik, dll,” tulis perusahaan pembanding data pasar tersebut.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BPJS Ketenagakerjaan Terus Lakukan Inovasi
Next Post BNI Salurkan Rp183,9 Triliun untuk Kredit Pada Keuangan Berkelanjutan

Member Login

or