Media Asuransi, GLOBAL – Allianz Global melaporkan industri asuransi dunia tumbuh dengan laju tercepat di 2023 sejak 2006 dengan kenaikan tahunan sebesar 7,5 persen. Diharapkan kondisi yang positif ini bisa terus berlanjut di masa-masa mendatang.
“Seluruh industri asuransi dunia mengumpulkan EUR6,2 triliun (US$6,70 triliun) dalam bentuk premi konsolidasi di industri jiwa saja,” menurut laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 28 Mei 2024.
Demikian pula premi asuransi lini properti & kecelakaan (P&C) telah berhasil mengumpulkan EUR2,2 triliun atau senilai US$2,38 triliun dan untuk lini kesehatan berhasil mencatat EUR1,4 triliun atau US$1,51 triliun.
Selama tiga tahun terakhir, pendapatan premi global melonjak sebesar EUR1,1 triliun atau US$1,2 triliun atau 21,5 persen. Namun, jika disesuaikan dengan inflasi, premi riil hanya meningkat 0,7 persen sejak 2020. Pada 2023, pertumbuhan di seluruh segmen asuransi lebih seimbang dibandingkan dengan 2022.
|Baca juga: Generali Indonesia Kembali Dukung Borobudur Marathon
Premi asuransi jiwa meningkat 8,4 persen, sebagian besar didorong oleh Asia (tidak termasuk Jepang) dengan kenaikan 16,2 persen, menjadikannya pasar asuransi jiwa terbesar di dunia dengan pangsa pasar global 30,0 persen, melampaui Eropa Barat.
Premi P&C tumbuh sebesar 7,0 persen, dengan Amerika Utara tetap menjadi pasar terbesar (54,2 persen pangsa pasar global). Premi asuransi kesehatan meningkat sebesar 6,6 persen, dengan Asia (tidak termasuk Jepang) mempertahankan pangsa pasar global sebesar 15,5 persen.
Terlepas dari kebangkitan pasar negara berkembang, Amerika Serikat meningkatkan pangsa pasar asuransi globalnya dari 41,3 persen menjadi 44,2 persen selama dekade terakhir. Eropa Barat (minus 6,7pp) dan Jepang (minus 2,8pp) kehilangan pangsa pasar, terutama karena China, yang hampir menggandakan pangsa pasar globalnya menjadi 10,6 persen.
“Pada akhirnya, mengatasi krisis iklim bukan hanya masalah politik dan uang, tetapi juga masalah tanggung jawab individu,” pungkas Kepala Ekonom Allianz, Ludovic Subran.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News