1
1

Industri Asuransi Tertinggal dalam Adopsi Kecerdasan Buatan Generatif

Ilustrasi. | Foto: infokomputer.grid.id

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Boston Consulting Group (BCG) mengungkapkan industri asuransi tertinggal daripada sektor lain dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan generatif (Gen AI). Berdasarkan laporan itu, sebanyak 40 persen perusahaan asuransi menunjukkan penggunaan Gen AI yang minimal atau bahkan tidak ada sama sekali.

Laporan ini menyertakan indeks kematangan GenAI yang digunakan untuk menilai tingkat adopsi perusahaan terhadap teknologi ini. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam empat kelompok yakni sedikit atau tidak ada adopsi, kematangan rendah, kematangan menengah, dan kematangan tinggi.

Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 19 Agustus 2024, sektor teknologi berada di posisi terdepan, dengan 62 persen perusahaan diklasifikasikan memiliki kematangan menengah atau tinggi. Sektor lain seperti perbankan, ritel, barang industri, dan perawatan kesehatan menyusul dengan 32 persen hingga 39 persen perusahaan mencapai tingkat kematangan yang serupa.

|Baca juga: Pacu Keberlanjutan, OCBC Dorong UMKM Sepenuhnya Pisahkan Keuangan Bisnis dan Personal

Namun, industri energi, perjalanan dan pariwisata, serta asuransi tertinggal, dengan lebih dari 40 persen perusahaan di setiap sektor menunjukkan sedikit atau tidak ada adopsi Gen AI. Meskipun tertinggal, analisis BCG menunjukkan teknologi Gen AI diperkirakan berdampak signifikan pada berbagai aspek industri asuransi.

Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Reinsurance News mengungkapkan para pelaku pasar asuransi memperkirakan kecerdasan buatan akan memberikan dampak terbesar dalam pemodelan risiko dan analisis. BCG juga menyoroti Gen AI semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan yang mencari peningkatan produktivitas yang signifikan.

|Baca juga: Heddy Pritasa Bergabung sebagai Board Member SEADRIF Insurance Company

|Baca juga: Direktur Mizuho Leasing Indonesia (VRNA) Mengundurkan Diri

Investasi dalam teknologi ini diperkirakan tumbuh sebesar 30 persen dalam waktu dekat. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat kematangan Gen AI yang tinggi bahkan memperkirakan pengembalian investasi mereka akan tiga kali lipat lebih besar dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan perusahaan yang sedikit atau tidak menggunakan teknologi ini.

Clark O’Niell, Managing Director dan Partner BCG serta salah satu penulis laporan ini, menegaskan kemunculan Gen AI memaksa banyak perusahaan untuk beradaptasi. “Perusahaan yang sukses adalah mereka yang mampu menyeimbangkan alokasi anggaran TI untuk mengikuti perkembangan Gen AI sambil tetap menjaga pendanaan yang memadai,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang Baru
Next Post Ternyata Ini Tujuan China Perketat Regulasi Asuransi Properti Online

Member Login

or