1
1

Industri Asuransi Thailand Diperkirakan Capai US$36,1 Miliar

Media Asuransi, JAKARTA – GlobalData memperkirakan industri asuransi Thailand akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 4,7% dari THB890,4 miliar (US$27,8 miliar) pada tahun 2021 menjadi THB1.1129,3 miliar (US$36,1 miliar) pada tahun 2026, dalam hal premi tertulis bruto (GWP).

Menurut GlobalData, pertumbuhan total industri asuransi Thailand akan dipimpin oleh segmen asuransi jiwa dan pensiun, yang menyumbang 69,3% dari GWP pada tahun 2021.

Rakesh Raj, Analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan industri asuransi Thailand tumbuh sebesar 3,0% pada tahun 2021 setelah turun 0,2% pada tahun 2020 karena perlambatan ekonomi terkait Covid-19.

“Industri ini siap untuk tren pertumbuhan yang meningkat mulai tahun 2022, didorong oleh pemulihan ekonomi, peningkatan kesadaran akan kesehatan, dan populasi yang menua di negara ini, yang mendukung permintaan akan produk asuransi jiwa dan kesehatan,” katanya.

|Baca juga: S&P Ratings: IFRS 17 Dapat Pengaruhi Peringkat Asuransi & Reasuransi

Thailand dianggap sebagai salah satu negara dengan masyarakat yang menua dengan cepat di dunia. Pada tahun 2021, hampir 20% dari populasinya berusia 60 tahun atau lebih. Hal ini diperkirakan akan meningkat menjadi 26,6% pada tahun 2030, yang akan mendukung pertumbuhan produk asuransi jiwa dan kesehatan di tahun-tahun mendatang.

Rakesh melanjutkan personalisasi, inovasi produk, dan digitalisasi mendapatkan daya tarik di industri asuransi jiwa Thailand. AIA Thailand, perusahaan asuransi jiwa terbesar di negara itu, mengumumkan pada Maret 2022 bahwa mereka akan meningkatkan kehadiran digitalnya untuk mengikuti tren yang berubah.

“Perusahaan asuransi memperkenalkan berbagai layanan digital seperti AIA iSign, yang memfasilitasi pembelian polis asuransi jiwa secara online tanpa interaksi tatap muka. Saat ini, lebih dari 54,4% agen asuransi jiwa menggunakan AIA iSign,” tuturnya.

Asuransi umum menyumbang sisa 30,7% saham di industri asuransi GWP pada tahun 2021. Segmen ini diharapkan tumbuh pada CAGR 5,7% selama 2021-2026, didorong oleh peningkatan penjualan kendaraan dan proyek konstruksi yang kuat.

|Baca juga: Penggunaan Teknologi Augmented Reality Penting bagi Perusahaan Asuransi 

Menurut Federasi Industri Thailand (FTI), produksi mobil di negara itu mencatat peningkatan 12,9% secara tahunan pada April 2022 karena permintaan yang lebih tinggi. Penjualan mobil diharapkan lebih meningkat dengan pemulihan pasokan chip semikonduktor mobil global.

Peningkatan investasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur juga akan mendukung pertumbuhan asuransi umum di Thailand dalam beberapa tahun ke depan. Perkembangan penting termasuk persetujuan untuk proyek kota pintar dengan biaya THB1,35 triliun (US$37 miliar) dan proyek jalan bebas hambatan layang Kathu-Patong dengan biaya THB14,5 miliar (US$440 juta).

Rakesh menyimpulkan total penetrasi asuransi Thailand sebesar 5,5% pada tahun 2021 lebih tinggi dari penetrasi di pasar negara berkembang seperti China (4,4%), India (4,1%), Indonesia (1,5%), Vietnam (3,3%), dan Filipina (1,7%). Popularitas produk asuransi jiwa, populasi yang menua dan inovasi dalam penawaran produk diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri asuransi Thailand selama lima tahun ke depan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Afirmasi Peringkat Sarana Multi Infrastruktur (SMI) idAAA
Next Post Indonesia dapat Mengembangkan Banyak Hal dengan Penerbitan Social Bond

Member Login

or