1
1

Industri Perhotelan Berevolusi, Hotel Tujuan Anda Sudah Terproteksi?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Saat ini industri perhotelan telah berevolusi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pengalaman dan aktivitas perjalanan yang unik dan tidak biasa. Namun, karena tren penginapan meluas melampaui hotel tradisional maka underwriter harus melihat risiko yang beragam seperti halnya tempat itu sendiri.

Menurut para spesialis di Amwins Program Underwriters, penginapan liburan non-tradisional memerlukan pertimbangan penjaminan yang berbeda dari waralaba hotel standar.

“Perjalanan terus meningkat signifikan, terutama usai covid-19,” kata Wakil Presiden Senior dan Pejabat Underwriter Amwins Program Underwriters Daniel Curran, dikutip dari laman Insurance Business, Selasa, 9 Januari 2024.

|Baca: Premi Asuransi per November 2023 Sebesar Rp290,21 Triliun

“Orang-orang keluar untuk berbelanja dan mengikuti berbagai kegiatan, sehingga permintaannya ada. Kami melihat dalam pengajuan kami bahwa eksposur meningkat di sisi operasional. Klien berada dalam posisi yang kuat secara finansial, tetapi mereka juga sibuk, yang menciptakan lebih banyak risiko,” tambah Curran.

Menurutnya, eksposur menantang ditambah dengan pasar sulit yang ditandai sulitnya menempatkan properti bernilai tinggi dan pengetatan kapasitas di antara para operator dapat menjadi tantangan asuransi bagi bisnis-bisnis tersebut.

Para ahli di Amwins Program Underwriters merekomendasikan agar peritel dan klien mereka bermitra dengan perusahaan asuransi dan underwriter yang dapat memahami operasi bisnis mereka. Kemudian membantu mereka menavigasi risiko yang terkait dengan penawaran unik mereka.

Di sisi properti, eksposur seperti peringkat kelas perlindungan atau jenis konstruksi untuk tempat tujuan cenderung memiliki bahaya yang lebih tinggi daripada hotel tradisional, yang berarti tidak menguntungkan bagi perusahaan asuransi.

Bisnis perhotelan menghadirkan berbagai macam eksposur

Dari perspektif lain, bisnis perhotelan dapat menghadirkan berbagai macam eksposur, seperti kolam renang, pengalaman berkuda, konser, lapangan golf, taman skateboard, bumi perkemahan, fasilitas olahraga, dan masih banyak lagi.

|Baca: Industri Asuransi Manfaatkan AI, Kupasi: Bakal Ubah Bisnis di 5 Tahun Mendatang

“Aktivitas-aktivitas ini membutuhkan penjaminan yang cermat dan terfokus serta peninjauan yang cermat terhadap pengalaman manajemen dan riwayat kerugian, di antara pertimbangan-pertimbangan lainnya,” ujar Underwriter Program Senior untuk Program Destination Resorts & Hotels APU John Fitzgerald.

Menurut Fitzgerald, menjamin eksposur yang lebih menantang membutuhkan keahlian tingkat tinggi untuk memahami dan menangani eksposur yang berpotensi berbahaya yang sering kali melekat pada jenis risiko ini.

Memahami risiko-risiko tersebut akan melibatkan penilaian menyeluruh terhadap eksposur yang terkait dengan cuaca dan eksposur yang berpotensi menimbulkan bencana serta menawarkan pertanggungan, batasan, dan risiko sendiri yang sesuai untuk masing-masing akun.

“Ada minat yang cukup baik di industri ini untuk waralaba hotel atau tempat tidur dan sarapan. Namun, begitu Anda mulai melakukan sesuatu yang sedikit berbeda -dari perspektif properti, mungkin lebih ke arah pedesaan, seperti peternakan atau resor ski- ini menjadi lebih menantang,” pungkas Curran.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Asuransi per November 2023 Sebesar Rp290,21 Triliun
Next Post Bitcoin Melesat ke US$47 Ribu Jelang Keputusan ETF Bitcoin Spot

Member Login

or