Media Asuransi, JAKARTA – Penduduk Indonesia saat ini memiliki tingkat harapan hidup sepanjang 71 tahun dan diramalkan akan menjadi semakin panjang hingga menyentuh 75 tahun bagi mereka yang lahir di 2050 nanti.
Kesadaran hidup sehat dan teknologi kedokteran tampaknya menjadi pendorong utama perpanjangan usia umat manusia, termasuk di Indonesia. Kita tentu bersyukur atas usia panjang yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, ternyata usia panjang bukan hal utama yang diinginkan orang Indonesia.
Pada pertengahan 2025, Manulife menggagas Asia Care 2025, sebuah survei lingkup Asia mengenai hidup di masa tua yang mencoba mengupas dan menggali bagaimana individu di wilayah Asia memaknai umur panjang dan kesejahteraan. Survei ini juga membahas inkonsistensi antara keyakinan dan tindakan mereka untuk kemudian mengajukan solusi yang membantu mereka mencapai cita-cita hidup yang diinginkan.
|Baca juga: Persiapan Pensiun, Perencanaan Income Saat Tak Lagi Produktif
Asia Care 2025 menemukan berbagai fakta dan pendapat seputar kesiapan hari tua dari lebih dari 9.000 responden berusia 25 tahun ke atas (termasuk 60+) di sembilan pasar Asia: Indonesia, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Temuan utama Asia Care 2025 adalah bahwa penduduk Asia tak lagi fokus pada usia panjang di masa tua nanti, melainkan kualitas hidup, kesehatan fisik dan mental, kebebasan finansial dan aging with dignity, alias tetap menua dengan martabat: memiliki kendali atas hidupnya, dihormati, dan dapat menjalani hari tua dengan kualitas hidup yang baik, yakni baik secara fisik, mental, maupun sosial.
|Baca juga: Miris, 82% Pekerja Muda di Taiwan Belum Siap Pensiun, Ini Alasannya!
Asia Care 2025 menyajikan fakta bahwa hanya enam persen responden Indonesia yang memilih ‘panjang umur’ sebagai keinginan terbesar mereka di masa tua nanti. Jadi apa keinginan terpenting orang Indonesia saat mereka tua nanti? Dua pilihan tertinggi adalah kemandirian dengan kebebasan finansial (27 persen), serta kesehatan fisik dan mental (18 persen). Keinginan terhadap kebebasan finansial di antara responden Indonesia bahkan lebih tinggi di antara responden pada usia produktif (25-54), yaitu 36 persen.
|Baca juga: Setop Belanja Barang Ini Saat Pensiun
Responden Indonesia juga menyatakan pendapat yang kuat bahwa kemantapan finansial memegang peranan penting bagi kesehatan fisik dan mental mereka (79 persen). Persentase ini cukup sejalan dengan pandangan seluruh responden regional di kisaran 74 persen.
Di sisi lain, ketika responden Indonesia ditanya apakah dirinya telah memiliki bekal pensiun yang cukup, hanya 24 persen responden merasa tidak memiliki bekal masa tua yang cukup. Dengan kata lain, 76 persen responden Indonesia merasa yakin telah memiliki bekal hari tua yang cukup.
|Baca juga: Dana Pensiun Jadi Penolong Pekerja di Tengah Gelombang PHK
Hanya saja, ada sedikit perbedaan antara populasi responden di usia produktif (25-54) dan usia pensiun (55+). Hampir 80 persen populasi responden di usia produktif merasa percaya diri, sementara hanya 70 persen populasi usia pensiun yang memiliki kepercayaan diri yang sama.
Dapat disimpulkan bahwa semakin mendekati usia pensiun, orang Indonesia semakin tidak yakin akan kemantapan finansialnya. Level keyakinan ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan seluruh Asia, yakni hanya 57 persen responden yang yakin akan kesejahteraan masa tuanya.
CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa, mengatakan bahwa bias keyakinan adalah hal yang perlu dihindari ketika kita bicara mengenai usia pensiun kita, usia di mana kita tak lagi mampu menghasilkan uang. Menurutnya, perhitungan yang matang merupakan hal yang seharusnya dijadikan dasar keyakinan kita, bukan sekedar perasaan.
“Berbicara dengan penasihat keuangan berlisensi, baik itu di bank atau di perusahaan pengelola investasi misalnya, dapat membantu kita mengukur kecukupan dana yang kita siapkan sebagai bekal hari tua, kecepatan tumbuh aset kita, dan perencanaan keuangan yang tepat,” ujar Afifa dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 5 Agustus 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News