1
1

Inilah Pentingnya Prinsip Ta’awun di Asuransi Syariah, Tagihan Biaya Pengobatan Ratusan Juta, Tapi Bayar Rp0

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Gautama (berdiri). | Foto: Prudential Syariah

Media Asuransi, JAKARTA – Ada dua prinsip utama dalam asuransi syariah yang akan membawa ketenangan bagi peserta (nasabah). Kedua prinsip tersebut adalah keadilan dan tolong-menolong (ta’awun).

Chief Customer & Marketing Officer PT Prudential Life Sharia Assurance (Prudential Syariah), Vivin Gautama, menjelaskan bahwa prinsip utama dalam asuransi syariah adalah keadilan dan tolong-menolong. “Dana tabarru’ adalah amanah dari para peserta, dan kami bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan menyalurkannya secara adil dan transparan,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 12 September 2025.

Dia tegaskan, Prudential Syariah bukan hanya memberikan pelindungan, tapi juga menenangkan hati, menerapkan prinsip syariah yang transparan dan adil untuk semua peserta. Komitmen itu tercermin dari total pembayaran klaim dan manfaat Prudential Syariah yang mencapai Rp2,3 triliun sepanjang 2024 atau setara Rp6,3 miliar per hari.

|Baca juag: Penerapan Asuransi Syariah di Era Modern

Menurut Vivin, klaim ini menunjukkan bahwa mekanisme gotong-royong dalam asuransi syariah benar-benar berjalan. “Menjadi bukti nyata kontribusi dan rasa peduli antarpeserta, dan sesuai dengan komitmen Prudential Syariah untuk selalu ada untukmu dan kami hadir untukmu,” tuturnya.

Pengalaman menarik dibagikan oleh Sri Kurniati, seorang ibu asal Jakarta. Menurutnya, asuransi bukan hanya soal pelindungan finansial, tapi juga tentang ketenangan batin dan antisipasi risiko ketika musibah datang. Sejak bergabung menjadi Peserta Prudential Syariah pada 2019, ia tak pernah membayangkan bahwa keputusan itu akan menjadi salah satu langkah terbaik dalam hidupnya.

|Baca juga: AASI Sebut Jalur Keagenan Jadi Andalan untuk Tingkatkan Penetrasi Asuransi Syariah

Tahun 2023 menjadi tahun penuh ujian bagi Sri, saat anaknya mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) akibat kecelakaan. Biaya pengobatan mencapai hampir Rp 300 juta, mencakup operasi hingga fisioterapi pasca tindakan. Namun Sri bersyukur, seluruh biaya tersebut ditanggung sepenuhnya melalui produk asuransi syariah dari Prudential Syariah. “Kami tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Semua dibantu, bahkan ketika kami harus pindah rumah sakit, agen Prudential Syariah sangat sigap membantu prosesnya,” ungkap Sri.

|Baca juga: OJK Bidik 50% Perusahaan Asuransi Syariah Punya Produk untuk Industri Halal di 2027

Baginya, pelindungan ini bukan sekadar bantuan finansial. Dia merasakan betul nilai-nilai syariah termasuk prinsip tolong-menolong antarpeserta. “Asuransi syariah bukan hanya untuk diri sendiri. Saat saya membayar kontribusi, saya ikut membantu peserta lain yang sedang tertimpa musibah. Dan ketika saya dalam keadaan terdesak, saya pun terbantu oleh para peserta,” jelasnya.

Seperti disampaikan Vivin, inilah inti dari konsep dana tabarru’ yang dikelola oleh Prudential Syariah. Dana tabarru ini merupakan amanah dari para peserta, dikumpulkan dari kontribusi mereka, untuk saling membantu saat ada peserta lain yang mengalami musibah.

Prudential Syariah memiliki peran penting dalam menjaga amanah ini, memastikan bahwa setiap klaim dibayarkan tepat sasaran, sesuai prinsip syariah. Bahkan perusahaan juga tidak mengambil keuntungan dari setiap klaim yang terjadi. Prinsip ini menjadikan peserta bukan sekadar pemegang polis, tapi bagian dari komunitas yang saling peduli.

Pengalaman serupa dialami oleh Agustine, peserta Prudential Syariah lainnya asal Jakarta yang telah menggunakan produk asuransi sejak 2014. Meskipun telah memiliki BPJS Kesehatan, ia tetap merasa perlu melengkapi perlindungan keluarganya dengan asuransi syariah.

“Saya mengalaminya sendiri saat operasi mata di tahun 2019, dengan total klaim lebih dari Rp40 juta. Semua diproses cepat dan mudah,” tutur Agustine. Baginya, menjadi bagian dari ekosistem syariah ini adalah sebuah bentuk ibadah sekaligus berdampak pada sosial, melindungi diri sendiri sambil membantu sesama.

Pengalaman Sri dan Agustine menjadi pengingat bagi kita semua bahwa musibah dapat datang kapan saja. Dan ketika itu terjadi, asuransi syariah hadir bukan hanya sebagai ketahanan finansial, tapi juga bentuk kepedulian dan tolong-menolong antarsesama.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tahukah Anda, Tumor dan Kanker Itu Tak Sama
Next Post AXA Financial Indonesia Buka Kantor Pemasaran Mandiri di Jakarta Utara

Member Login

or