Media Asuransi, JAKARTA – Insentif pajak dan pengenalan stasiun pengisian daya mendorong pasar kendaraan listrik. Biaya pengisian daya dan premi asuransi yang lebih rendah diharapkan dapat mempercepat kepemilikan kendaraan listrik di Singapura dan Hong Kong, sementara masyarakat Indonesia lebih memprioritaskan subsidi dari pemerintah.
Perkembangan terbaru di kawasan Asia Pasifik (APAC), termasuk insentif pajak dan pengenalan stasiun pengisian daya dan model mobil baru, memperkuat pasar kendaraan listrik (EV). Penelitian terbaru dari YouGov Surveys berfokus pada identifikasi insentif yang diyakini konsumen di pasar utama Asia Pasifik akan membuat kepemilikan kendaraan listrik menjadi lebih menarik secara finansial
|Baca juga: Menhub: Pemerintah Tidak Bisa Sendiri Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Dikutip dari insuranceasia.com, Senin, 6 Mei 2024 menyebutkan bahwa untuk di Indonesia, mengurangi biaya di muka dan biaya operasional melalui insentif dan subsidi dari pemerintah merupakan cara paling efektif untuk mendorong kepemilikan kendaraan listrik, dengan ada 68% responden menyatakan hal ini.
Selain itu, langkah-langkah seperti perpanjangan garansi dan paket perawatan (66%) dan pengurangan biaya pengisian daya (65%) juga sangat diinginkan oleh konsumen.
Di Singapura, membuat mobil listrik lebih murah untuk dirawat dan dibeli adalah yang terpenting. Biaya pengisian daya dan asuransi yang lebih rendah (keduanya 66%) sangat menarik, bersama dengan insentif dan subsidi pemerintah (65%) serta paket garansi dan pemeliharaan yang diperpanjang (64%).
Demikian pula, di Hong Kong, mengurangi biaya di muka dan biaya operasional sangat penting untuk adopsi kendaraan listrik. Insentif dan subsidi pemerintah (60%) serta perpanjangan garansi dan paket perawatan (58%) dipandang sebagai langkah efektif untuk membuat EV lebih menarik secara finansial.
Data tersebut didasarkan pada Survei YouGov yang dilakukan secara online pada bulan Januari, dengan sampel berkisar antara 510 hingga 2.044 orang dewasa berusia 18 keatas yang ada di 17 pasar.
Editor: Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News