Media Asuransi, JAKARTA – Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti menyambut baik rencana BPI Danantara yang akan menyatukan perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan nantinya berada di bawah naungan IFG. Harapannya aksi korporasi itu memberi efek positif terhadap industri perasuransian di masa mendatang.
Ia meyakini pendirian holding asuransi di bawah IFG mempunyai tujuan jelas yakni memperkuat perusahaan-perusahaan asuransi BUMN melalui pengelolaan yang terpusat. “Tentu implementasinya adalah agar mereka (perusahaan asuransi BUMN) beroperasi efisien dan sehat secara keuangan,” ujar Wahju, kepada Media Asuransi, dikutip Rabu, 12 November 2025.
|Baca juga: Berikut 4 Alasan Mengapa Pinjaman Pribadi Kian Populer di Masyarakat
|Baca juga: Ternyata Ini 5 Alasan Mengapa Orang Malas Bawa Uang Tunai
Namun, lanjutnya, tujuan itu dapat tercapai jika IFG memiliki kompetensi memadai sebagai konduktor perusahaan asuransi di lingkupnya. “IFG harus punya blueprint yang jelas untuk men-drive anggotanya dari hulu sampai hilir, dari bisnis hingga SDM dan budaya yang diinginkan,” tukasnya.
Lebih lanjut, dirinya menekankan pentingnya kewenangan penuh bagi IFG dalam menjalankan fungsi dan tugasnya saat menjadi holding asuransi, termasuk untuk melakukan restrukturisasi jika ada anggota holding yang mengalami sakit atau masalah keuangan.
|Baca juga: Butuh Uang Mendesak? 5 Pinjaman Cepat dan Aman Berikut Bisa Jadi Pilihan!
|Baca juga: Sering Traveling? Kamu Wajib Tahu Manfaat Asuransi Perjalanan yang Sering Diabaikan
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menilai pembentukan holding dari merger sejumlah perusahaan asuransi BUMN sebagai bagian dari konsolidasi yang positif dalam industri asuransi nasional.
“Dengan adanya rumah besar bagi asuransi BUMN, diharapkan tata kelola menjadi lebih kuat, permodalan lebih solid, dan sinergi antarentitas bisa lebih efektif,” pungkas Budi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
