1
1

Janet Yellen Melihat Ada Kesenjangan Perlindungan Asuransi bagi Warga AS

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen. | Foto: indonesia.go.id

Media Asuransi, GLOBAL – Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa bencana alam terkait cuaca yang terjadi di seluruh AS memperlihatkan kesenjangan perlindungan bagi warga AS yang mencari asuransi terhadap kerugian properti.

Yellen yang juga mengetuai Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan, mengatakan bahwa serentetan peristiwa cuaca ekstrim menyebabkan perusahaan asuransi menaikkan suku bunga pada pemilik rumah. Beberapa perusahaan telah menarik diri sepenuhnya dari menawarkan pertanggungan di area-area yang dianggap berisiko tinggi, tambahnya.

Gelombang panas telah meluas dan bertahan di AS pada musim panas ini, dengan sekitar 170 juta orang Amerika berada di bawah peringatan dan saran panas yang berlebihan pada hari Kamis. Kebakaran hutan juga melanda negara bagian barat dan sebagian Kanada bagian timur, sementara banjir menyebabkan kerusakan parah di Vermont.

|Baca juga: Biden: Perusahaan Asuransi di Amerika Wajib Tanggung Kesehatan Mental Masyarakat Amerika

“Rumah tangga-rumah tangga di Amerika telah merasakan dampak-dampaknya meskipun rumah-rumah mereka tidak mengalami kerusakan,” ujar Yellen pada hari Jumat dalam sebuah pertemuan FSOC di Washington. 

Akibatnya, lanjut Yellen semakin banyak rumah tangga yang beralih ke pasar residual untuk mendapatkan perlindungan atau tidak memiliki asuransi sama sekali. Pada tahun 2020, Yellen menambahkan, hanya 60% dari total kerugian ekonomi sebesar US$165 miliar akibat bencana terkait iklim yang dilindungi oleh asuransi.

Yellen mengatakan bahwa FSOC perlu mengkaji bagaimana pergeseran ini dapat mempengaruhi sistem keuangan yang lebih luas. “Selain tantangan-tantangan untuk rumah tangga, kita juga harus lebih memahami implikasi dari perubahan-perubahan dalam asuransi properti untuk pasar-pasar real estat dan lembaga-lembaga keuangan yang mengandalkan perusahaan asuransi untuk membantu mengelola risiko,” ujarnya.

FSOC, yang dibentuk setelah krisis keuangan global untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan sistemik dalam sistem keuangan AS, mencakup kepala Departemen Keuangan, Federal ReserveFederal Deposit Insurance Corp dan Securities and Exchange Commission, di antara para regulator lainnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba FIF Semester I/2023 naik 30,2 Persen
Next Post Prudential Syariah Raih Penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Terbaik se-Asia

Member Login

or