1
1

Jumlah Tertanggung Asuransi Jiwa Naik 19,7 Persen di Semester I-2023

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Bidang Marketing & Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Novita Rumngangun, menyampaikan bahwa pemahaman masyarakat mengenai pentingnya manfaat asuransi jiwa tercatat semakin membaik. Hal tersebut ditunjukkan melalui peningkatan total tertanggung yang tercatat konsisten. Saat ini, jumlah tertanggung industri asuransi jiwa mencapai 88,47 juta orang.

“Peningkatan jumlah tertanggung dalam beberapa periode terakhir tercatat sangat konsisten di atas 10%. Sampai dengan Juni 2023, peningkatan total tertanggung mencapai 19,7%. Peningkatan terbanyak terjadi di tertanggung individu yang mencapai 23,7% hingga totalnya sebanyak 27,13 juta orang. Sedangkan untuk pertumbuhan tertanggung kumpulan mencapai 18% sehingga sampai akhir Juni 2023 totalnya 61,33 juta orang,” jelas Novita saat pemaparan laporan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2023 di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.

Terkait dengan pemenuhan kewajiban, Novita menjelaskan bahwa industri asuransi jiwa kian memperkuat komitmennya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui pembayaran klaim. Total klaim mencapai Rp79,44 triliun telah dibayarkan selama periode Januari–Juni 2023. Jumlah ini menurun 5,3% jika dibandingkan dengan pembayaran klaim pada periode Januari–Juni 2022.

Menurut Novita, penurunan total klaim didorong oleh turunnya klaim surrender atau nilai tebus dan klaim partial withdrawal atau penarikan sebagian. Sementara membaiknya tingkat mortalitas masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada menurunnya total klaim meninggal dunia.

|Baca juga: Jumlah Tertanggung Asuransi Jiwa Meningkat

“Sampai dengan Juni 2023, industri asuransi jiwa telah menunaikan kewajiban pembayaran klaimnya kepada 5,72 juta orang. Klaim surrender tercatat menurun 8,7% menjadi Rp43,4 triliun, sedangkan untuk klaim partial withdrawal turun 3,6% menjadi Rp8,99 triliun. Tren ini kami harapkan dapat terus berlanjut agar nasabah dapat merasakan manfaat asuransi jiwa yang lebih maksimal di masa yang akan datang,” ujar Novita

Dia menambahkan bahwa penurunan pada nilai klaim surrender menjadi penguat bagi industri untuk semakin meningkatkan edukasi kepada para pemegang polis tentang manfaat utama asuransi jiwa untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang. Namun demikian di tengah menurunnya sebagian besar nilai klaim, klaim untuk asuransi kesehatan mengalami peningkatan yang cenderung tinggi.

“AAJI menyoroti adanya peningkatan pembayaran klaim untuk produk asuransi kesehatan. Sampai dengan Juni 2023, peningkatan pembayaran klaim asuransi kesehatan mencapai 35,3% atau senilai Rp9,39 triliun. Peningkatan paling tinggi terdapat pada pembayaran klaim asuransi kesehatan perorangan yang mencapai Rp5,89 triliun atau naik 36,1%,” jelasnya.

Sejak pertengahan 2022, pertumbuhan klaim kesehatan selalu berada di atas 25% khususnya untuk klaim kesehatan perorangan. Sementara untuk komponen klaim seperti klaim meninggal dunia cenderung turun. “Ini menjadi hal yang luar biasa bagi industri. Oleh karenanya, dalam beberapa diskusi yang telah dilakukan di AAJI melalui COO Forum sedang menyusun beberapa program guna menanggulangi hal ini,” ujarnya.

“Kita tahu bahwa, asuransi kesehatan ini merupakan perlindungan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, kita patut menjaga stabilitas industri agar tetap mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya,” tutur Novita.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post FWD Insurance Perkenalkan Program Dukungan FWD Mind Strength
Next Post Asuransi Jiwa Tanggapi Serius Tingginya Klaim Asuransi Kesehatan akibat ISPA

Member Login

or