1
1

Jutaan Warga Australia Tidak Punya Perlindungan Asuransi yang Memadai

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan perdana State of Australia’s Safety Net menjelaskan lebih dari dua pertiga pekerja Australia khawatir tekanan biaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membayar asuransi jiwa di masa depan.

Selain itu, hampir 90 persen responden menganggap penting untuk mendapatkan dukungan finansial dari asuransi jiwa selama menghadapi tantangan kesehatan mental, namun hanya sepertiga yang benar-benar akan meminta bantuan tersebut, lebih memilih mengandalkan keluarga, teman, atau bantuan pemerintah.

Mengutip Insurance Asia, Senin, 19 Agustus 2024, laporan yang disusun oleh Dewan Asuransi Jiwa Australia (CALI) mensurvei lebih dari 5.000 pekerja dan menemukan kaum muda (18-34 tahun), wanita, dan pekerja paruh baya (35-54 tahun) menjadi kelompok yang paling kurang terlayani dalam hal nasihat keuangan.

|Baca juga: Merencanakan Keuangan dengan Konsep Segitiga Proteksi Ala Allianz

|Baca juga: Mengenal Asuransi Syariah dan Potensinya di Indonesia

Meski demikian, masalah underinsurance yang signifikan tetap ada, meninggalkan lebih dari tiga juta warga Australia tanpa perlindungan yang memadai. Meskipun hampir sepertiga warga Australia mempertimbangkan untuk mencari nasihat keuangan mengenai asuransi jiwa dalam tiga bulan terakhir, namun hanya delapan persen yang benar-benar mendapatkannya.

“Jaring pengaman Australia terlalu tipis, dan semakin banyak orang yang khawatir akan terjatuh ke dalam celah tersebut. Perusahaan asuransi jiwa memiliki peran penting untuk memastikan hal itu tidak terjadi,” pungkas CEO CALI Christine Cupitt.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik Bahlil dan Rosan Jadi Menteri Baru di Sisa Masa Jabatan
Next Post Sosok Supratman Andi Agtas, Menkumham Baru Pengganti Yasonna Laoly

Member Login

or