Media Asuransi, JAKARTA – Banyak orang merasa penghasilannya sudah cukup, tapi masih sering bingung kenapa tabungan tidak bertambah signifikan. Jawabannya ada pada satu hal yaitu kekayaan bersih atau net worth.
Kekayaan bersih adalah selisih antara total aset yang dimiliki dengan total liabilitas atau utang. Jadi, bukan soal seberapa besar gaji bulanan, melainkan bagaimana kita mengelola uang yang masuk dan keluar setiap bulan.
|Baca juga: Bukan Sekadar Pajangan, Action Figure Ternyata Bisa Jadi Investasi Menggiurkan!
|Baca juga: Mau Keuangan Stabil? Saatnya Belajar Investasi Sejak Dini
Mengutip Bank Neo Commerce, Minggu, 2 November 2025, kalau ingin benar-benar meningkatkan kekayaan bersih, berikut empat strategi praktis yang bisa diterapkan:
1. Kurangi utang konsumtif
Utang konsumtif adalah jebakan manis yang sering kali justru mengurangi nilai bersih finansial. Misalnya, cicilan gadget terbaru, pinjaman untuk liburan, atau kartu kredit untuk belanja gaya hidup. Semua itu tidak memberi nilai tambah jangka panjang, justru membuat kekayaan bersih berkurang karena menambah liabilitas.
Beda halnya jika utang dipakai untuk hal produktif, seperti rumah tinggal yang nilainya terus naik, atau modal usaha yang bisa menghasilkan penghasilan tambahan. Jadi, kuncinya adalah memilah, utang yang menggerus kekayaan harus dihindari, sementara utang produktif bisa dipertimbangkan dengan perhitungan matang.
2. Bangun dana darurat
Dana darurat ibarat payung di hari hujan. Tanpanya, setiap masalah finansial kecil bisa memaksa kita berutang lagi, dan itu jelas mengurangi kekayaan bersih. Idealnya, dana darurat disiapkan sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan. Jika pengeluaran bulanan Rp5 juta maka dana darurat sebaiknya ada di kisaran Rp15–30 juta.
|Baca juga: 7 Cara Memilih Deposito Online Terbaik untuk Anak Muda
|Baca juga: Mengenal Asuransi Kesehatan Demi Masa Depan yang Lebih Tenang
Tempatkan dana ini di instrumen yang likuid, misalnya, tabungan bunga harian atau deposito jangka pendek, supaya mudah diakses saat dibutuhkan. Dengan begitu, kekayaan bersih tetap stabil, karena kita tidak harus menambah utang setiap kali ada kebutuhan mendadak.
3. Perbesar aset produktif
Kalau ingin kekayaan bersih benar-benar tumbuh, kita perlu menambah aset produktif, aset yang nilainya naik atau menghasilkan pemasukan. Contoh aset produktif antara lain:
- Deposito dengan bunga stabil.
- Reksa dana yang cocok untuk investasi jangka menengah.
- Saham yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi.
- Emas yang tahan inflasi.
- Properti yang nilainya bisa meningkat dari waktu ke waktu.
Dengan memperbesar porsi aset produktif, kekayaan bersih tidak hanya bertahan, tapi juga bisa bertumbuh seiring waktu.
4. Disiplin menabung dan berinvestasi
Kenaikan gaji sering kali jadi alasan menaikkan gaya hidup, makan lebih mahal, beli barang lebih sering, atau liburan lebih jauh. Padahal, tanpa disiplin menabung, kekayaan bersih sulit berkembang.
|Baca juga: Begini Cara Mengatasi Rekening Bocor agar Kerugian Tidak Bertambah
|Baca juga: Jangan Sampai Salah Lagi, Berikut 6 Prinsip Dasar Asuransi yang Wajib Dipahami!
Prinsip yang bisa dipakai adalah pay yourself first” Sisihkan dulu minimal 10–20 persen penghasilan untuk tabungan dan investasi, baru gunakan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Cara ini membuat pertumbuhan aset lebih terjamin, karena tidak bergantung pada “sisa uang” di akhir bulan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
