1
1

Kemenkes: Platform Satu Sehat Jadi Jalan Tol Digitalisasi Kesehatan

Gedung Kementerian Kesehatan. | Foto: Kementerian Kesehatan

Media Asuransi, JAKARTA – Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Ketua Tim Transformasi Digitalisasi Kesehatan (TTDK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengungkapkan platform Satu Sehat selain berfungsi untuk shortcut juga berguna sebagai jalan tol bagi digitalisasi kesehatan.

Dirinya menyebutkan platform tersebut menjadi komitmen dari Kemenkes untuk menekankan pentingnya integrasi data dan sistem digital demi mendukung efisiensi layanan kesehatan nasional, termasuk sistem klaim asuransi.

|Baca juga: Dulu Merugi, KB Bank (BBKP) Cetak Laba Bersih Rp373 Miliar di Semester I/2025

|Baca juga: Jalin Health: Kecerdasan Buatan Bantu Industri Kesehatan dan Asuransi

“Nah, jadi sejak 2022 kami telah menunjukkan yang kita sebut namanya Satu Sehat. Ini adalah sebuah ekosistem dan kemudian di dalamnya ada platform untuk mengintegrasikan ribuan faskes, yang saat ini memiliki sistem yang berbeda-beda,” ujar Setiaji, di Conference Health Insurance 2025, Rabu, 30 Juli 2025.

Satu Sehat adalah sebuah platform penghubung berbagai sistem informasi kesehatan melalui standarisasi dan integrasi Rekam Medis Elektronik (RME). Setiaji melanjutkan target Kemenkes ialah melakukan rekaman dan menjadikannya digitalisasi layanan kesehatan dalam bentuk data sejak dari kandungan.

“Jadi kita ingin punya riwayat catatan kesehatan yang secara historis gitu ya, mulai dari kandungan terus kemudian bayi lahir, remaja, dewasa, sampai dengan meninggal,” tutur Setiaji.

|Baca juga: KB Bank (BBKP) Resmi Terima Suntikan Modal Rp3 Triliun dari Induk, Siap Tancap Gas?

|Baca juga: OJK Yakin Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Tingkatkan Daya Saing Industri RI

Dengan hal tersebut, masih kata Setiaji, datanya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan pastinya terkait klaim. Platform Satu Sehat dinilai aspek utama dalam mendukung target layanan kesehatan.

“Satu Sehat ini terdiri dari platform yang menghubungkan antara faskes tadi, dan kemudian ada yang bersifat mobile, ini digunakan untuk mengakses rekam medisnya, termasuk mendapatkan informasi mengenai kesehatannya,” katanya.

Platform Satu Sehat saat ini sudah memiliki semacam citizen health assistance yang bisa digunakan untuk mengukur kondisi diri sendiri apakah sedang dalam kondisi fisik sehat atau sakit. Selain itu, sistem yang tengah berproses yaitu klaim secara digital.

|Baca juga: Efek Domino Trump Bikin Devisa Ekspor RI Seret, Pemerintah Mulai Panik?

|Baca juga: Ancaman Tarif Trump Cuma Omon-omon? Negosiator RI: Jangankan Kalian, Saya Saja Nggak Tahu Kapan Diberlakukan!

Platform Satu Sehat saat ini sudah bisa mengintegrasikan kurang lebih 50 ribu faskes yang ada. Sehingga bisa secara rutin mengirim data, baik data diagnosis, maupun data kunjungan. Bahkan sudah ada yang berhasil kirim obat-obatan, hasil laboratorium, hasil rontgen, rawat jalan, rawat inap, hingga sedang menyasar ke IGD.

“Nah data ini tentunya akan sangat berguna untuk model klaim. Jadi konektivitas antara Satu Sehat itu bukan hanya dengan layanan kesehatan, fasilitas kesehatan, tapi juga dengan industri kesehatan. Salah satunya adalah asuransi,” tutup Setiaji.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Bukukan Laba Sebesar Rp4,4 Triliun di Semester I/2025
Next Post ARSSI: Alur Kesehatan Harus Diperbaiki untuk Ciptakan Layanan yang Efektif

Member Login

or