Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo kembali menggelar program literasi keuangan untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai asuransi baik dalam hal produk maupun pelayanan.
Menurut Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi, literasi keuangan ini dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap jasa keuangan yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate.
“Well literate dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan dengan baik, jeli dalam memilih produk dan layanan jasa keuangan sehingga terhindar dari penipuan, dan kesejahteraan hidup yang meningkat,” kata Cahyo.
|Baca juga: Asuransi Jasindo Komitmen Tingkatkan Inovasi Layanan Digital
Selain itu, program literasi keuangan juga diharapkan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai asuransi baik dalam hal produk maupun pelayanan. Cahyo menambahkan, dengan terlaksananya kegiatan literasi keuangan yang ditargetkan kepada dua komunitas, yaitu pelajar SMA dan petani dapat memperluas jangkauan informasi dan edukasi mengenai asuransi. Sehingga manfaat asuransi dapat tersosialisasikan secara baik dan maksimal.
“Asuransi Jasindo akan melaksanakan kegiatan literasi keuangan ke petani di tiga wilayah di Indonesia dan empat Sekolah Menengah Atas Negeri di DKI Jakarta,” lanjutnya.
Kegiatan literasi keuangan kepada petani yang akan dilakukan di tiga wilayah di Indonesia yaitu wilayah Kalimantan Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Pemberian edukasi dan sosialisasi kepada kelompok tani dirasa perlu sebab 28,79 persen penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian sebagai pekerjaan utama dan hal ini terkait dengan ketahanan pangan nasional.
“Pada saat terjadi gagal panen, bukan hanya para petani yang merugi, masyarakat secara nasional juga dapat terkena imbasnya. Apabila banyak lahan pertanian gagal panen, maka hal ini dapat memicu kenaikan harga hingga terjadi kelangkaan barang. Itulah mengapa, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk mengurangi risiko gagal panen ini,” sambungnya.
Selanjutnya, kegiatan literasi keuangan pada tahun ini juga akan kembali dilakukan kepada siswa dan siswi SMA. Melihat data dari OJK yang mengatakan bahwa pada tahun 2021 tingkat literasi keuangan penduduk berusia 15-17 tahun hanya 16 persen atau jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional sebesar 38 persen.
|Baca juga: Jasindo dan Pemkab Banggai Kepulauan Sediakan Asuransi untuk Nelayan
“Pemahaman akan produk jasa keuangan, penting untuk diberikan sedari dini terutama bagi remaja. Hal ini disebabkan para remaja lebih rentan dari sisi keuangan karena belum memahami pentingnya manfaat serta produk jasa keuangan seperti menabung atau berinvestasi, termasuk menyiapkan dana darurat dan asuransi,” tuturnya.
Kegiatan literasi keuangan yang digelar Asuransi Jasindo selaku anggota holding dari Indonesia Financial Group (IFG) ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 76//POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat, yang mewajibkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News