1
1

Kerugian Asuransi Global Akibat Bencana Sentuh US$100 Miliar di Semester I/2025

Ilustrasi. | Foto: Insurtech Insights

Media Asuransi, GLOBAL – perusahaan reasuransi global, Aon, memperkirakan kerugian yang dijamin asuransi akibat bencana alam global mencapai setidaknya US$100 miliar pada semester I/2025.

Melansir Insurance Asia, Jumat, 18 Juli 2025, jumlah tersebut menjadi yang tertinggi kedua dalam sejarah untuk periode semester pertama. Posisi pertama masih ditempati oleh 2011 yang mencatat kerugian sebesar US$140 miliar. Nilai kerugian tahun ini juga jauh melebihi rata-rata paruh pertama abad ke-21 yang sebesar US$41 miliar.

|Baca juga: Penetrasi Asuransi di RI Masih 3%, OJK Soroti Banyak Produk Gagal Tumbuh

|Baca juga: Pertahankan Kinerja Bisnis Solid, Prudential Syariah Raih Penghargaan Sharia Life Insurance Market Leaders 2025 Media Asuransi

Total kerugian pada semester pertama 2025 juga sudah melampaui catatan penuh semester I pada 2023 dan 2024, yang masing-masing mencatatkan US$71 miliar. Mayoritas kerugian terjadi di Amerika Serikat akibat kebakaran hutan dan badai konvektif parah.

Celah perlindungan asuransi atau bagian dari kerugian ekonomi yang tidak ditanggung oleh asuransi diperkirakan sebesar 38 persen. Angka ini menjadi yang terendah sepanjang catatan paruh pertama dan jauh di bawah rata-rata abad ke-21 sebesar 69 persen.

Salah satu kerugian tidak diasuransikan terbesar terjadi di Myanmar dan sekitarnya. Dari total estimasi kerugian ekonomi sebesar US$12 miliar, hanya kurang dari US$100 juta yang tercatat diasuransikan.

Jumlah korban jiwa akibat bencana alam selama paruh pertama tahun ini tercatat sebanyak 7.700 orang. Angka ini berada jauh di bawah rata-rata abad ke-21 yang mencapai lebih dari 37 ribu jiwa. Sebagian besar korban berasal dari peristiwa gempa bumi di Myanmar yang menewaskan lebih dari 5.400 orang.

|Baca juga: Bos Danantara Sebut BRI (BBRI) Berperan Penting dalam Kehidupan Masyarakat

|Baca juga: MSIG Life Luncurkan Secure, Perlindungan Penyakit Kritis dengan Manfaat Pasti!

Dengan total kerugian yang telah tercatat, Aon menilai 2025 berpotensi masuk dalam 11 besar tahun dengan kerugian asuransi tertinggi akibat bencana. Perkiraan ini masih bisa berubah tergantung pada intensitas bencana dalam enam bulan ke depan.

Data historis menunjukkan kerugian akibat bencana pada paruh kedua dalam 10 tahun terakhir rata-rata mencapai US$78 miliar. Bahkan, pada 2017 kerugian sempat memuncak hingga US$164 miliar. Jika tren serupa terjadi, total kerugian tahun ini bisa semakin membengkak.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PT AON Indonesia Insurance Brokers Naik ke Peringkat Kedua
Next Post PT Marsh Indonesia Pertahankan Posisi Pertama

Member Login

or