1
1

Kerugian Industri Asuransi Akibat Bencana di AS Diprediksi di Bawah US$65 Miliar

Ilustrasi. Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Kerugian industri asuransi dari peristiwa bencana dan cuaca di Amerika Serikat (AS) pada 2023 diprediksi berada di bawah US$65 miliar atau sedikit di atas level normal sekitar 108 persen dari rata-rata kerugian AS dalam 10 tahun terakhir. Tetapi hanya sekitar 94 persen dari rata-rata kerugian tahunan AS dalam lima tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan oleh Meteorolog Senior BMS Group Andrew Siffert. Ia mencatat cuaca ekstrem dan cuaca konvektif menjadi penyebab utama kerugian bencana yang diasuransikan di AS pada 2023, termasuk berdampak pada perusahaan asuransi utama, terutama di daerah Midwest.

Dengan tingkat keterikatan reasuransi yang tinggi dan ketersediaan reasuransi agregat yang terbatas, kerugian bencana yang diasuransikan pada 2023 menimbulkan beban lebih besar bagi beberapa perusahaan asuransi utama. Sedangkan reasuransi dan dana ILS mengalami penurunan beban.

|Baca: Begini Harapan Sri Mulyani untuk Kementerian Keuangan di 2024

Siffert menjelaskan meskipun ekstrem cuaca AS terlihat biasa-biasa saja, namun hal ini berbeda dengan apa yang mungkin terlihat di media massa atau bagaimana pengaruhnya pada hasil perusahaan asuransi individual.

Kerugian yang diasuransikan di AS

Dilansir dari laman Reinsurance News, Selasa, 2 Januari 2024, kerugian yang diasuransikan di AS biasanya berkontribusi sekitar 64 persen dari total kerugian industri asuransi setiap tahunnya. Menurut Siffert, data menunjukkan kerugian bencana yang diasuransikan di AS pada 2023 dapat berada di bawah $65 miliar untuk semua jenis bahaya.

Jika sekitar 64 persen dari kerugian global diasuransikan adalah kenyataannya maka kerugian bencana global yang diasuransikan harus berada di dekat US$100 miliar, tetapi telah diketahui bahwa angka tersebut sudah tercapai beberapa minggu lalu.

Swiss Re, perusahaan reasuransi besar, memberikan perkiraan awal bahwa kerugian bencana global telah mencapai US$108 miliar pada awal Desember. Sejak perkiraan dari Swiss Re tersebut dirilis, terjadi cuaca ekstrem dan bencana lainnya, termasuk peristiwa cuaca di Australia, Argentina, dan Eropa, serta cuaca ekstrem lebih lanjut di Amerika Serikat.

Meskipun kerugian bencana dan cuaca yang diasuransikan secara global kemungkinan berada di bawah rata-rata kerugian bencana tahunan yang diestimasi sebesar US$133 miliar untuk tahun tersebut, menurut Siffert, kerugian AS tampaknya akan berada di bawah rata-rata sekitar 64 persen dari total global.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kantongi Kas Rp6,8 Triliun, Peringkat Indosat (ISAT) Ditegaskan idAAA
Next Post Bank DKI Perkenalkan Digital Jakarta Tourist Pass-JakOne Pay

Member Login

or