Media Asuransi, GLOBAL – Merger dan akuisisi di antara agen dan broker asuransi Amerika Utara turun menjadi 359 pada paruh pertama tahun ini, turun 24% dari periode yang sama tahun lalu, karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya transaksi untuk banyak pengakuisisi, menurut Optis Partners LLC.
Dikutip dari laman business insurance, jumlah total kesepakatan merupakan penghitungan paruh pertama terendah sejak 2020 tetapi sama dengan rata-rata lima tahun, perbankan investasi dan perusahaan konsultan keuangan yang berbasis di Chicago mengatakan dalam sebuah laporan Senin. Penurunan tersebut mengikuti penurunan 8% dalam transaksi pada paruh kedua tahun 2022.
|Baca juga: M&A Global Alami Penurunan Rekor Pertengahan 2023, Ini Sebabnya
Mitra Optis melacak M&A yang melibatkan pialang properti/korban AS dan Kanada serta tunjangan karyawan, administrator pihak ketiga dan pengelola operasi agen umum terkait, serta agensi yang berfokus pada asuransi jiwa dan layanan keuangan terkait.
Partner di Optis Partners, Steve Germundson, mengatakan bahwa penurunan jumlah kesepakatan terus berlanjut saat melewati 2023, yang tidak mengejutkan siapa pun jika tidak ada alasan lain selain biaya modal telah meningkat begitu banyak.
Hub International Ltd adalah pembeli paling aktif di semester pertama, mengumumkan 29 kesepakatan, diikuti oleh BroadStreet Partners Inc dengan 26. Inszone Insurance Services LLC, World Insurance Associates dan Patriot Growth Insurance Services LLC mengisi lima besar pembeli paling aktif dengan masing-masing 22, 17, dan 16 transaksi.
Di antara pembeli paling aktif sebelumnya, PCF Insurance Services, Acrisure LLC, dan High Street Insurance Partners Inc secara tajam mengurangi jumlah kesepakatan mereka, masing-masing turun 98%, 74%, dan 57%, dan secara kolektif menyumbang lebih dari 75% dalam penurunan bersih pada transaksi, kata laporan itu.
Meskipun terjadi penurunan kesepakatan, Germundson, valuasi untuk perusahaan yang berkinerja lebih baik tetap kuat. “Jika suku bunga terus naik seperti yang diharapkan, mungkin ada lebih banyak pembeli yang terpaksa mundur, menciptakan peluang bagi mereka yang memiliki neraca yang lebih kuat,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News