1
1

Kinerja Asuransi P&C di AS pada 2023 Bergantung Adaptasi Underwriting & Volatilitas Aset

Ilustrasi Industri Asuransi Global. | Foto: Ist

Media Asuransi, Chicago – Fitch Ratings menilai pendapatan operasional perusahaan asuransi property & casualty (P&C) AS akan stabil pada tahun depan menyusul sejumlah tantangan eksternal tahun 2022.

Seperti dilansir dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa penurunan tajam dalam hasil mobil pribadi, kerugian bencana alam yang besar akibat Badai Ian, dan penurunan nilai pasar investasi dari suku bunga yang lebih tinggi dan pasar ekuitas yang bergejolak, menyebabkan penurunan kinerja asuransi P&C tahun ini.

Meskipun demikian, gambaran yang sedikit membaik dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan prospek sektor yang ‘netral’ oleh Fitch untuk perusahaan asuransi P&C AS.

“Mengikuti laba yang lebih lemah dan penurunan surplus, laba operasi asuransi P&C AS diantisipasi untuk stabil dan sedikit meningkat pada tahun 2023 karena kenaikan tarif premi di sebagian besar lini komersial dan pribadi serta hasil investasi yang lebih tinggi,” kata Direktur Pelaksana James Auden.

|Baca juga: Fitch Sematkan Prospek Asuransi Kesehatan AS pada 2023 Netral

Namun, penting untuk dicatat bahwa Fitch dapat merevisi prospek sektor asuransi P&C menjadi ‘memburuk’ jika kinerja penjaminan emisi dipengaruhi secara negatif oleh penetapan harga yang tidak sejalan dengan inflasi, atau jika pelemahan cadangan substantif muncul di garis ekor yang lebih panjang.

Penanggung P&C mendapat manfaat dari pendekatan menyeluruh yang konservatif terhadap pencadangan kerugian selama 15 tahun terakhir. Meskipun demikian, potensi kesalahan penetapan harga meningkat dalam periode inflasi yang lebih tinggi.

Risiko bencana alam tetap menjadi sumber utama ketidakpastian yang memerlukan pemantauan, yang akan didekati oleh perusahaan asuransi P&C secara konservatif pada tahun 2023.

“Kerugian properti yang besar akibat bencana alam pada tahun 2022, terutama Badai Ian, akan semakin mengurangi selera risiko reasuransi dan penulis utama, mengarah ke tantangan penempatan harga dan cakupan lebih lanjut,” kata Auden.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Catat Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Turun, Hanya US$ 262 Miliar
Next Post Bedah POJK 44/2020 sebagai Salah Satu Alat Penting Pengawasan Industri (Re)asuransi

Member Login

or