Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings menyatakan kebakaran hutan di Los Angeles pada Januari 2025 tidak berdampak signifikan terhadap keuangan Taiping Reinsurance Company (TPRe). Hal ini dikarenakan TPRe tidak berpartisipasi dalam California FAIR Plan.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 3 Februari 2025, selain itu, TPRe telah mengurangi bisnisnya di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir untuk membatasi eksposur terhadap bencana.
China Taiping Insurance Group Ltd (TPG), induk usaha TPRe, tetap memiliki posisi modal yang kuat dengan rasio solvabilitas komprehensif sebesar 268 persen pada pertengahan 2024, sedikit turun dari 270 persen pada akhir 2023. Rasio leverage keuangan TPG mencapai 17 persen pada 2023 dan diperkirakan tetap stabil hingga 2025.
|Baca juga: Waspada, OJK Ramal Kejahatan di Sektor Keuangan Masih Marak di 2025!
|Baca juga: OJK Catat 4.230 Aduan terkait Kejahatan Jasa Keuangan saat Nataru, Perbankan Terbanyak!
TPRe juga memperkuat posisi modalnya dengan rasio modal berbasis risiko (RBC) sebesar 173 persen di bawah rezim RBC baru Hong Kong yang diperkenalkan pada Juli 2024. Rasio solvabilitas perusahaan meningkat menjadi 302 persen pada pertengahan 2024 dari 277 persen pada 2023.
Fitch memperkirakan TPRe akan mempertahankan manajemen risiko investasi yang disiplin serta penyangga modal yang efektif. Rasio gabungan untuk asuransi non-jiwa TPRe membaik menjadi 97 persen pada paruh pertama 2024 dari 106 persen pada 2023, dengan peningkatan lebih lanjut menjadi 94 persen pada kuartal ketiga.
Sementara itu, nilai bisnis baru Taiping Life meningkat 84 persen pada periode yang sama, didukung oleh saluran agen individu dan bancassurance. Pengembalian ekuitas grup mencapai 10,3 persen dalam sembilan bulan pertama 2024, naik dari 6,0 persen pada 2023, didorong oleh hasil investasi yang kuat.
|Baca juga: Akankah Harga Bitcoin Kembali Cerah pada Februari 2025?
|Baca juga: Manulife Investment Management Mengidentifikasi Peluang Penurunan Suku Bunga
Namun, Fitch mencatat pendapatan perusahaan masih rentan terhadap fluktuasi pasar ekuitas dan suku bunga rendah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News