Media Asuransi, JAKARTA – Klaim terkait kesehatan mental di Australia mengalami peningkatan tajam, terutama di kalangan milenial dan boomer.
Dilansir dari laman, Insurance Asia, Rabu, 11 Desember 2024, laporan terbaru KPMG menunjukkan lonjakan 732 persen dalam klaim Total and Permanent Disability (TPD) untuk kesehatan mental pada kelompok usia 30-40 tahun selama satu dekade terakhir dan menjadikannya peningkatan terbesar di antara semua kelompok demografi.
|Baca juga: Resesi hingga Ledakan Inflasi Jadi Kekhawatiran Para Pemimpin Bisnis di G20
|Baca juga: Abdul Ghofar Sah Jadi Preskom Tugu Insurance (TUGU)
Rata-rata usia individu yang berhenti bekerja secara permanen akibat masalah kesehatan mental turun dari 49 tahun menjadi 46 tahun dalam 10 tahun terakhir. Sebaliknya, rata-rata usia klaim untuk cacat fisik tetap stabil di angka 49 tahun.
Laporan yang bertajuk ‘Australia’s Mental Health Check Up‘ ini disusun atas permintaan Council of Australian Life Insurers (CALI). Laporan tersebut mengungkapkan klaim kesehatan mental menyumbang hampir 80 persen dari total peningkatan klaim cacat permanen di Australia dalam dekade terakhir, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 10 persen.
Pria tercatat 60 persen lebih mungkin dibandingkan dengan wanita untuk mengajukan klaim serupa.
CEO CALI Christine Cupitt mengatakan tren ini mengindikasikan perlunya jaring pengaman yang lebih kuat dan dini untuk mencegah lebih banyak warga Australia terjebak dalam masalah kesehatan mental.
|Baca juga: Oona Insurance Tunjuk Praveen Paladugu Jadi Kepala Distribusi Agen yang Baru
|Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Siap Melayani Masyarakat Indonesia
“Kita membutuhkan bukti lebih lanjut dan tindakan lebih besar untuk memastikan dukungan terhadap komunitas kita,” ujarnya.
Sementara itu, perusahaan asuransi jiwa memperingatkan bahwa peningkatan klaim kesehatan mental yang signifikan dapat mengancam keterjangkauan dan keberlanjutan asuransi jiwa di masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News