1
1

Kondisi Pasar Modal Bukan Satu-satunya yang Memengaruhi Cuan di PAYDI, Lalu Apa?

Ilustrasi. | Foto: Populix

Media Asuransi, JAKARTA – Pengamat Asuransi sekaligus Dosen Asuransi Wahju Rohmanti menilai pergerakan pasar modal bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi minat masyarakat terhadap Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

Ia menyebutkan faktor utama justru terletak pada tingkat kepercayaan publik terhadap industri asuransi itu sendiri. “Namun yang memengaruhi minat pembelian PAYDI yang utama adalah kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi,” jelasnya, kepada Media Asuransi, dikutip Rabu, 12 November 2025.

|Baca juga: Investasi Dapen Masih Didominasi SBN dan Deposito, Bos OJK Beberkan Alasannya!

|Baca juga: Waduh! OJK Bilang Banyak Warga RI Belum Punya Jaminan Pendapatan Usai Pensiun

Wahju menambahkan saat ini masyarakat justru memiliki akses yang jauh lebih mudah untuk berinvestasi secara mandiri melalui berbagai platform digital. Kondisi ini membuat calon nasabah memilih untuk berinvestasi langsung di instrumen pasar modal tanpa melalui produk asuransi seperti PAYDI atau bahkan reksa dana.

Akan tetapi, dirinya tidak menampik, kinerja PAYDI memang sangat erat kaitannya dengan kondisi pasar modal. Karenanya tidak heran jika pasar modal mengalami fluktuasi yang tinggi akan memengaruhi kinerja dari produk asuransi tersebut.

“PAYDI memang bersinggungan erat dengan kondisi pasar investasi dan kenaikan atau penguatan IHSG merupakan salah satu indikator positif untuk dunia investasi dan perekonomian negara,” ucap Wahju.

|Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Positif, BI: Ditopang Kenaikan Ekspor

|Baca juga: Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 7,70% di September, Bos BI: Pelaku Usaha Masih Wait and See!

Mengutip data OJK, pasar modal domestik pada September 2025 mencatatkan kinerja positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar saham, dan Rerata Nilai Transaksi Harian (RNTH) membukukan rekor tertinggi. Perkembangan ini ditopang oleh arah penguatan pasar saham global dan kinerja perekonomian domestik yang tetap terjaga.

IHSG pada September 2025 ditutup di level 8.061,06 atau menguat 2,94 persen mtm (menguat 13,86 persen ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar Rp14.890 triliun. IHSG dan nilai kapitalisasi pasar sempat mencatatkan rekor tertinggi, di mana IHSG mencapai level 8.126,56 pada 24 September 2025 dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp14.995 triliun pada 29 September 2025.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dorong Konsolidasi di Industri Asuransi, Pengamat Sarankan Sistem Duopoli untuk Tingkatkan Daya Saing
Next Post Fokus Industri Asuransi Diramal Berubah Signifikan di 2026, Penyebabnya 3 Ini!

Member Login

or