Media Asuransi, GLOBAL – Sekitar 12 perusahaan asuransi swasta lokal di Bangladesh dari total 46 perusahaan tidak dapat membayar premi reasuransi senilai lebih dari US$100 juta kepada perusahaan reasuransi asing karena kurangnya mata uang asing.
Premi-premi tersebut telah tertunggak selama beberapa bulan. Menurut market insider, perusahaan-perusahaan tersebut menyerahkan reasuransi ke luar negeri senilai sekitar US$150 juta pada tahun 2022.
Permintaan asuransi telah meningkat di pasar lokal dengan berkembangnya ekspor dan impor negara ini. Sektor garmen siap pakai yang sedang berkembang dan pabrik-pabriknya telah menciptakan permintaan yang besar untuk asuransi kebakaran serta reasuransi.
|Baca juga: Hard Market Reasuransi Global Dapat Berdampak Kenaikan Premi Retrosesi
Neraca transaksi berjalan Bank Bangladesh telah menghadapi tekanan sejak April 2022 menyusul penurunan tajam dalam arus masuk pengiriman uang. Namun pejabat bank sentral mengatakan bahwa situasi ini mulai mereda.
Kekurangan dolar telah menghantam perusahaan asuransi umum khususnya. Namun untuk reasuransi jiwa tidak terpengaruh karena hampir tidak ada bisnis reasuransi jiwa di Bangladesh.
Presiden Asosiasi Asuransi Bangladesh, Sheikh Kabir Hossain, mengatakan bahwa masalah mata uang asing ini tidak terlalu serius karena tidak ada perusahaan yang terkena dampak yang menyampaikan hal ini kepada asosiasi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News