Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatatkan laba tahun berjalan atau laba bersih sebesar Rp9,90 miliar di sepanjang 2024. Pencapaian itu tumbuh 69,88 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,82 miliar.
Mengutip laporan keuangan (audited) Asuransi Bintang, Jumat, 11 April 2025, pendapatan premi bruto tercatat sebesar Rp333,48 miliar di 2024 atau turun sebanyak 11,84 persen dibandingkan dengan premi bruto di 2023 yang tercatat sebesar Rp378,28 miliar.
Sementara pendapatan premi bersih yang diperoleh Asuransi Bintang tercatat sebesar Rp165,55 miliar di 2024 atau turun 11,28 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp186,60 miliar. Untuk klaim bruto tercatat sebesar Rp194,08 miliar atau turun 16 persen ketimbang klaim bruto yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp231,04 miliar.
|Baca juga: Meningkat 17%, BCA Life Raih Laba Rp92,47 Miliar di 2024
|Baca juga: Trump Tunda Tarif Resiprokal ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, Kecuali China
Berbeda halnya dengan hasil underwriting, Asuransi Bintang mencatat sebesar Rp95,11 miliar di 2024 atau meningkat tipis 0,16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp94,96 miliar.
Kemudian untuk investasi Asuransi Bintang meliputi deposito berjangka mencatat sebesar Rp10,37 miliar di 2024 atau turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp18,87 miliar, efek ekuitas diperdagangkan sebesar Rp40,32 juta di 2024 atau turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp592,82 juta.
|Baca juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Diramal Terdampak IHSG yang Membara, Tergerus Signifikan?
|Baca juga: Diversifikasi dan Rebalancing Portofolio Berkala Wajib Jadi Pegangan Asuransi Jiwa Hadapi Tarif AS
Selain itu, unit penyertaan reksa dana sebesar Rp1,21 miliar di 2024 atau turun ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp16,49 miliar, efek ekuitas sebesar Rp63,03 juta di 2024 atau turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp2,54 miliar, dan efek utang sebesar Rp82,84 miliar di 2024 atau turun dari tahun sebelumnya Rp59,58 miliar.
Investasi sukuk justru ditiadakan di 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp6,16 miliar. Namun investasi yang mengalami kenaikan yakni penyertaan lain sebesar Rp7,42 miliar di 2024 atau naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp6,50 miliar.
Kemudian logam mulia sebesar 152,8 juta di 2024 atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp113 miliar, dan properti investasi sebesar Rp188,44 miliar atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp168,2 miliar. Lebih lanjut, Asuransi Bintang mencatat aset sebesar Rp903,50 miliar di 2024 atau turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp970,38 miliar.
Sementara jumlah ekuitas Asuransi Bintang sebesar Rp422,23 miliar di 2024 atau naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp387,70 miliar. Hal tersebut jauh di bawah ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pemenuhan modal minimum yang akan dijadwalkan untuk 2026 dan 2028.
|Baca juga: Premi Bruto Marein Naik 15,05% di 2024
|Baca juga: BRI Danareksa dan BRI Bersinergi Hadirkan Layanan Investasi Terintegrasi
Menurut ketentuan OJK, pada 2026, perusahaan asuransi konvensional diwajibkan memiliki modal minimum sebesar Rp500 miliar, dan angka ini akan meningkat menjadi Rp1 triliun pada 2028.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News