1
1

Laba Industri Asuransi Taiwan Meroket 248,1% di Desember 2024, Apa Pemicunya?

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Jopanwatd from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Insurance Bureau menunjukkan industri asuransi Taiwan mencatat lonjakan laba hampir empat kali lipat atau naik 248,1 persen pada Desember 2024, mencapai US$10,3 miliar (NT$341,5 miliar). Dari jumlah tersebut, 92,4 persen berasal dari sektor asuransi jiwa.

Dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 12 Februari 2025, sektor asuransi jiwa mengalami kenaikan laba signifikan sebesar 291,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara perusahaan asuransi umum mencatat laba sebelum pajak sebesar US$780 juta (NT$26 miliar), meningkat 48,6 persen secara tahunan (YoY).

|Baca juga: Askrindo Salurkan Bantuan Gizi dan Edukasi Perlindungan Anak di Kampung Nelayan

|Baca juga: Fitch Ratings: Eka Lloyd Perlu Tingkatkan Modal untuk Penuhi Persyaratan Ekuitas Minimum

Ekuitas pemilik perusahaan asuransi tercatat sebesar US$82,1 miliar (NT$2.737,1 miliar), dengan sektor asuransi jiwa menyumbang US$77,6 miliar (NT$2,6 triliun). Angka ini naik US$10,2 miliar (NT$340,4 miliar) atau 15,2 persen YoY.

Untuk sektor asuransi umum, ekuitas pemilik meningkat menjadi US$4,5 miliar (NT$151,1 miliar), bertambah US$699 juta (NT$23,3 miliar) atau naik 18,2 persen YoY. Sepanjang Desember 2024, nilai tukar dolar Taiwan terhadap dolar AS mengalami depresiasi sebesar 6,24 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Cadangan valuasi valuta asing sektor asuransi jiwa naik menjadi US$6,6 miliar (NT$219,6 miliar), meningkat US$3,8 miliar (NT$127,6 miliar). Kenaikan ini termasuk cadangan satu kali sebesar US$1,1 miliar (NT$35,4 miliar) yang diterapkan berdasarkan mekanisme baru.

|Baca juga: Saham BSI (BRIS) Tembus Level Tertinggi di Awal Februari, Faktor Ini Pemicunya!

|Baca juga: Porsi Investasi Industri Asuransi di SRBI Masih Kecil, OJK Bakal Lakukan Ini!

Dampak gabungan dari keuntungan dan kerugian nilai tukar, keuntungan lindung nilai, serta volatilitas cadangan valuta asing menyebabkan kerugian bersih US$9,1 miliar (NT$302,9 miliar). Namun, investasi luar negeri sektor asuransi jiwa tetap mencetak keuntungan bersih US$25,5 miliar (NT$848,2 miliar), jika tidak memperhitungkan dampak volatilitas cadangan valuasi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Investor Asuransi Ramai-ramai Incar Investasi di Luar Negeri, Ada Apa?
Next Post Kredit Perbankan di 2024 Rp7.827 Triliun, Tumbuh 10,39%

Member Login

or