1
1

Laporan Asuransi Global Allianz 2025: Meningkatnya Permintaan terhadap Perlindungan

Allianz adalah sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional yang berkantor pusat di Munich, Jerman. | Foto: Allianz

Media Asuransi, JAKARTA –  Allianz Research merilis Global Insurance Report terbarunya, yang menganalisis perkembangan pasar asuransi di seluruh dunia. Menurut laporan ini, industri asuransi global diperkirakan tumbuh sebesar 8,6 persen pada tahun 2024, kembali melampaui pertumbuhan luar biasa sebesar 8,2 persen yang tercatat pada tahun sebelumnya.

Dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 24 Juni 2025, disebutkan bahwa perusahaan asuransi di seluruh dunia mencatatkan peningkatan premi sebesar EUR557 miliar, sehingga total pendapatan premi mencapai EUR7,0 triliun. Asuransi jiwa tetap menjadi segmen terbesar dengan pendapatan premi sebesar EUR2.902 miliar, diikuti oleh asuransi umum (P&C) sebesar EUR2.424 miliar dan asuransi kesehatan sebesar EUR1.682 miliar.

Pertumbuhan pada asuransi umum tercatat sebesar 7,7 persen tahun lalu, sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 8,3 persen. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pasar terbesar, Amerika Utara, karena pendapatan premi meningkat 8,2 persen. Lebih dari setengah total premi dunia berasal dari kawasan ini. Sementara itu, pendapatan premi di Eropa Barat meningkat 6,0 persen, dan pasar Asia tumbuh lebih lambat yakni 4,0 persen. Akibatnya, pasar Asia masih lebih kecil dibanding Eropa Barat.

|Baca juga: Milenial Berpotensi Jadi Sandwich Generation, Ini Respons Bos Allianz Syariah

Asuransi jiwa tumbuh sebesar 10,4 persen pada tahun 2024, melampaui dua segmen lainnya, serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 sebesar 8,2 persen. Pendorong utama kembali berasal dari Amerika Utara, yang mencatat pertumbuhan menakjubkan sebesar 14,4 persen.

Kenaikan suku bunga yang mencapai level tertinggi baru mendorong lonjakan permintaan produk anuitas. Kenaikan suku bunga juga berdampak pada peningkatan premi di Eropa Barat 7,1 persen).

Di Asia, sebagian besar pasar menunjukkan pertumbuhan kuat, dipimpin oleh China dengan tingkat pertumbuhan sebesar 15,4 persen. Berbeda dengan dominasi AS di sektor P&C, pangsa pasar global pada asuransi jiwa terdistribusi lebih merata, dengan Asia (termasuk Jepang dan China) memimpin dengan lebih dari sepertiga total premi.

|Baca juga: Perubahan Iklim Jadi Pemicu Kerugian yang Diasuransikan Tembus US$600 Miliar

Asuransi kesehatan tumbuh 7,0 persen. Permintaan tetap sangat tinggi, terutama di Asia yang naik 12,6 persen, mencerminkan tingkat penetrasi asuransi yang masih rendah di kawasan tersebut (premi terhadap output ekonomi), yang masih di bawah satu persen di semua negara kecuali Taiwan.

Bahkan lebih dari asuransi jiwa, permintaan asuransi kesehatan sangat bergantung pada kondisi sistem jaminan sosial, yakni kualitas dan cakupan layanan kesehatan publik.

Ketidakpastian geopolitik dan ketegangan perdagangan dapat membebani volume asuransi melalui pertumbuhan ekonomi yang melambat, penurunan perdagangan, serta meningkatnya risiko kredit dan pasar.

Di sisi lain, permintaan terhadap solusi manajemen risiko dapat meningkat sebagai efek perlindungan dalam kondisi krisis dan ketidakpastian saat ini. Dalam jangka panjang, fragmentasi finansial dan lemahnya kerja sama internasional, termasuk dalam isu iklim, siber, dan kesiapsiagaan pandemi, dapat meningkatkan biaya asuransi atas risiko-risiko tersebut.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dampak Gencatan Senjata Iran-Israel, IHSG Ditutup Menguat
Next Post Perkuat Akses Kesehatan Demi Dukung Tujuan di 2047, Bos Prudential Lakukan Hal Ini

Member Login

or