Media Asuransi, GLOBAL – Laporan S&P Global Ratings mengungkapkan Income Insurance menghadapi ketidakpastian dalam kapitalisasi mereka akibat perubahan akuntansi yang akan datang, ekspansi bisnis, dan potensi akuisisi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait kemampuan perusahaan untuk mempertahankan stabilitas keuangan.
Kriteria yang direvisi untuk menganalisis modal berbasis risiko oleh S&P tidak mengubah peringkat Income Insurance. Namun, recalibrasi biaya modal yang dilakukan S&P menunjukkan peningkatan pada tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, yang memerlukan modal lebih besar.
|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?
|Baca juga: Anak Usaha Green Power Group (LABA) Segera Produksi Baterai Pack
“Meski demikian, perbaikan dalam diversifikasi risiko sedikit mengurangi beban ini,” ujar laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 24 Agustus 2024.
Income Insurance tetap memiliki alokasi substansial terhadap aset berisiko tinggi, seperti ekuitas dan properti investasi. Ini mengakibatkan paparan terhadap volatilitas pasar yang dapat memengaruhi kecukupan modal perusahaan.
Penempatan CreditWatch mencerminkan kekhawatiran bahwa potensi akuisisi oleh Allianz dapat mengurangi dukungan luar biasa dari Pemerintah Singapura melalui NTUC Enterprise, pemegang saham mayoritas Income Insurance. Jika S&P memperkirakan penurunan dukungan pemerintah, peringkat dapat diturunkan satu notch.
|Baca juga: Top! Tugu Insurance Boyong Penghargaan Asuransi Paling Efisien di BIFA 2024
S&P berencana untuk menyelesaikan status CreditWatch dalam waktu 90 hari, menunggu kejelasan lebih lanjut tentang niat pemegang saham utama perusahaan dan dampak potensial dari transaksi tersebut. “S&P mungkin mengkonfirmasi peringkat jika dukungan pemerintah yang kuat tetap ada meskipun kepemilikan NTUC Enterprise berkurang,” tambah mereka.
|Baca juga: GOTO Gandeng Tencent untuk Tingkatkan Layanan Ekosistem Digital
Walaupun penurunan peringkat mungkin terjadi, namun Income Insurance diharapkan tetap mempertahankan kehadiran bisnis yang kuat di Singapura dan kapitalisasi yang memadai dalam dua tahun ke depan. Tapi, akuisisi potensial oleh Allianz SE bisa mengalihkan perhatian manajemen dari strategi pertumbuhan jangka pendek.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News