Media Asuransi, GLOBAL – Kondisi operasi yang lemah untuk perusahaan asuransi Sri Lanka meningkatkan risiko penurunan jangka pendek pada profil kredit mereka.
Dilansir dalam laman Fitch Ratings risiko operasional meningkat karena profil kredit negara yang memburuk dan penurunan peringkat nasional beberapa lembaga milik negara dan sektor swasta.
|Baca juga: Perusahaan Asuransi Jiwa di Inggris Borong Aset Illiquid Guna Penuhi Kewajiban Jangka Panjang
Tindakan pemeringkatan negatif terhadap pemerintah Sri Lanka sejak 2022 dan berbagai lembaga keuangan menggarisbawahi risiko bagi perusahaan asuransi domestik, yang portofolio investasinya didominasi oleh sekuritas pendapatan tetap yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah, serta deposito dan sekuritas yang diterbitkan oleh bank lokal, non- lembaga keuangan bank dan korporasi.
Kurangnya likuiditas mata uang asing di sistem perbankan lokal dapat membatasi kemampuan perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban mata uang asing.
Keuntungan underwriting untuk perusahaan asuransi non-jiwa akan terhimpit oleh kenaikan biaya suku cadang kendaraan bermotor karena devaluasi mata uang, sementara biaya keseluruhan untuk asuransi jiwa dan non-jiwa akan meningkat dengan meningkatnya inflasi.
Risiko investasi yang meningkat dan tekanan pendapatan dapat mempengaruhi profil modal wajib asuransi. Penurunan yang signifikan dalam profil kredit lembaga keuangan dapat menyebabkan rasio modal berbasis risiko (RBC) yang lebih rendah, karena investasi akan dikenakan biaya risiko tambahan sesuai dengan aturan RBC peraturan lokal.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News