Media Asuransi, JAKARTA – PT Lippo General Insurance Tbk melaporkan kinerja perusahaannya pada kuartal I/2023. Berdasarkan laporan keuangan perseroan (unaudited) per kuartal I/2023, Lippo General Insurance membukukan premi neto sebesar Rp1,26 triliun, jumlah tersebut meningkat 99,8 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp668,57 miliar.
Sedangkan dari jumlah investasi mengalami peningkatan, karena investasi perseroan berhasil menyentuh angka Rp1,5 triliun di kuartal I/2023, dengan demikian jumlah tersebut naik 12,8 persen lebih tinggi dari kuartal yang sama pada tahun 2022 yang hanya sebesar Rp1,32 triliun.
Diikuti dengan jumlah aset yang juga ikut meningkat, yakni pada tiga bulan pertama di 2023, Lippo General Insurance mencatat jumlah aset sebesar Rp3,15 triliun atau naik 7,5 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp2,93 triliun. Perseroan mencatat ekuitas sebanyak Rp852,92 miliar di kuartal I/2023 atau turun jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp861,43 miliar.
|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Lippo Karawaci B- Outlook Stabil
Di sisi lain, angka total laba komprehensif mengalami juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 403,10 persen. Pada kuartal pertama tahun ini jumlah total laba komprehensif perseroan menyentuh Rp110,20 miliar, sedangkan di kuartal I/2022 laba komprehensif sebesar Rp21,90 miliar.
Laba bersih setelah pajak di kuartal I/2023 tercatat sebesar Rp21,40 miliar atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang masih membukukan laba sebesar Rp30,99 miliar.
Sementara jika melihat dari beban klaim neto perusahaan, di kuartal pertama tahun ini perseroan mencatat peningkatan, yakni beban klaim neto tercatat sebesar Rp833,17 miliar di 3 bulan awal tahun ini, dibandingkan Rp303,04 miliar di 3 bulan awal tahun 2022.
Sementara itu, perseroan mencatat jumlah beban sebesar Rp42,74 miliar untuk kuartal I/2023, atau turun jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang sebesar Rp43,77 miliar.
Sedangkan, angka kewajiban perseroan menunjukkan kenaikan, yakni pada tiga bulan pertama tahun 2023 perseroan mencatat kewajiban sebesar Rp2,30 triliun, sedangkan di tiga bulan pertama tahun 2022 perseroan menyentuh angka sebesar Rp2,07 triliun.
Terakhir, untuk rasio pencapaian solvabilitas, perseroan berhasil mencatat angka RBC sebesar 204,5 persen di kuartal I/2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News