1
1

Lonjakan Inflasi Bikin Masyarakat Filipina Berbondong-bondong Miliki Asuransi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Survei terbaru Manulife Asia Care Survey 2024 mengungkapkan hampir 80 persen masyarakat Filipina ingin meningkatkan perlindungan dan manfaat asuransi mereka di tengah inflasi harga barang dan jasa. Hal itu termasuk layanan kesehatan.

Dari 1.050 orang Filipina yang berpartisipasi dalam survei, 78 persen responden mengatakan peningkatan perlindungan asuransi diperlukan karena biaya rawat inap dan biaya medis lainnya terus meningkat karena inflasi.

Menurut laporan Insurance Asia yang dikutip Senin, 24 Juni 2024, biaya kesehatan yang dikeluarkan sendiri di Filipina mencapai US$9 miliar pada 2022 dan diperkirakan membengkak hingga US$13 miliar pada 2028.

Sementara itu, 76 persen responden merasa tunjangan kesehatan yang disediakan perusahaan tidak mencukupi. Karena itu, 78 persen responden percaya mereka membutuhkan tunjangan pensiun dan tunjangan hari tua tambahan. Kemudian 58 persen dari mereka mengatakan karena kewajiban keuangan keluarga, mereka harus menunda masa pensiun.

|Baca juga: Airlangga Yakin Defisit Anggaran di 2025 Bisa Dipertahankan di Bawah 3%

Menariknya, 48 persen dari peserta Asia Care Survey Manulife melihat anak-anak mereka sebagai alternatif yang layak untuk pensiun, yang menunjukkan telah terjadi pergeseran dari pandangan tradisional di mana anak-anak dilihat sebagai investasi. Ini berarti mereka harus membantu orang tua mereka ketika mereka menjadi tua dan pensiun.

Selain itu, untuk mengatasi meningkatnya biaya medis dan perawatan kesehatan, survei menunjukkan 41 persen responden menggunakan layanan kesehatan dan medis yang disediakan oleh pemerintah, sementara 51 persen menggunakan obat generik atau obat tidak bermerek.

Perbaikan pola makan dan olahraga setiap hari turut merupakan bagian dari langkah penghematan biaya yang dilakukan oleh beberapa peserta survei. Survei ini juga menunjukkan 43 persen orang Filipina sekarang memprioritaskan untuk memiliki pendapatan pasif setelah pensiun; dan 39 persen ingin memiliki tabungan yang cukup untuk keadaan darurat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Adhi Karya Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun untuk Refinancing
Next Post Peningkatan Pemanfaatan Medicaid Tidak Pengaruhi Perusahaan Asuransi Kesehatan AS

Member Login

or