Media Asuransi, GLOBAL – AM Best menyoroti volatilitas underwriting yang berkelanjutan akibat bencana alam dan peristiwa kerugian besar. Penilaian ini berdasarkan laporan dari Malayan Insurance mengenai kerugian underwriting di tiga dari lima tahun terakhir dan rasio gabungan rata-rata lima tahun yang sebesar 105,6 persen.
|Baca juga: BCA (BBCA) Blak-blakan soal Isu Akuisisi 51% Saham oleh Pemerintah, Ini Faktanya!
|Baca juga: Bank DBS Indonesia-Mirae Asset Sekuritas Luncurkan Online Onboarding RDN
Melansir Insurance Asia, Selasa, 26 Agustus 2025, kerugian ini berlanjut hingga 2024 dan paruh pertama 2025, dan terjadi meskipun pendapatan investasi terus mendukung laba keseluruhan.
Selain itu, kekuatan neraca Malayan didukung oleh tingkat kapitalisasi yang disesuaikan dengan risiko tertinggi, meskipun sensitif terhadap peristiwa bencana alam yang parah dan bergantung pada reasuransi.
|Baca juga: Sri Mulyani Klaim Kemiskinan RI Turun Jadi 8,47%
|Baca juga: BEI Jatuhkan Sanksi ke Asuransi Ramayana (ASRM), Ada Apa?
Lebih jauh, Malayan Insurance tetap menjadi salah satu pemain terbesar di sektor asuransi non-jiwa di Filipina dan sedang mengejar transformasi digital di bawah Yuchengco Group.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News