1
1

Manulife Indonesia Pension Expo 2025 Dorong Kesiapan Pensiun Masyarakat Indonesia

(Dari kiri ke kanan) Senior Managing Director Manulife Retirement Asia Elvin Tharm; Chief Pension Officer ⁠Erna Wijaya; Komisaris Independen Manulife Indonesia ⁠Firdaus Djaelani; Presiden Direktur Manulife Indonesia ⁠Lauren Sulistiawati; dan Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia ⁠Fauzi Arfan, di acara Manulife Indonesia Pension Expo 2025, di Jakarta. | Foto: Manulife Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menyelenggarakan Manulife Indonesia Pension Expo 2025 pada 11 November 2025, bertempat di Opus Grand Ballroom, The Tribrata Darmawangsa, Jakarta.

Acara yang diselenggarakan oleh DPLK Manulife Indonesia ini dikemas dengan interaktif melalui kehadiran expo, sesi penghargaan, serta diskusi lintas sektor. Lebih dari 340 peserta dari 200 perusahaan turut berpartisipasi, termasuk perwakilan dari Kemenkeu, Dewan Jaminan Sosial Nasional, asosiasi industri lembaga keuangan serta para pemangku kepentingan.

“Manulife Indonesia Pension Expo bukan sekadar forum, tetapi diharapkan menjadi katalis untuk aksi nyata,” ujar Presiden Direktur Manulife Indonesia Lauren Sulistiawati, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 12 November 2025

Dengan mempertemukan individu, korporasi, pakar, dan pembuat kebijakan, tambahnya, Manulife Indonesia ingin berkontribusi dalam membangun masa pensiun yang aman dan sejahtera bagi masyarakat Indonesia.

“Inisiatif ini merupakan langkah nyata kami untuk memberi literasi tentang ketahanan finansial para peserta sekaligus memperkuat ekosistem pensiun di Indonesia,” jelasnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggarisbawahi besarnya tantangan serta masih rendahnya jangkauan program pensiun di Indonesia. Hingga Oktober 2025, dari total 144 juta angkatan kerja nasional, hanya sekitar 23,6 juta yang terdaftar dalam program pensiun aktif.

Lebih mengkhawatirkan lagi, dari jumlah tersebut, yang tergabung dalam kepesertaan program DPLK hanya sekitar 1,23 juta orang, atau kurang dari satu persen dari total angkatan kerja nasional.

Kesenjangan signifikan dalam kepesertaan program pensiun ini (di luar skema yang diwajibkan pemerintah) mendorong pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses, meningkatkan literasi keuangan, dan mengintegrasikan solusi pensiun ke dalam strategi kesejahteraan jangka panjang pekerja.

Sebagai penyedia program iuran pasti, DPLK Manulife Indonesia mendukung baik perusahaan maupun individu untuk merencanakan masa pensiun dengan disiplin dan pandangan jangka panjang, baik melalui skema perusahaan untuk karyawan maupun secara mandiri untuk individu.

Manulife Asia Care Survey 2025 juga mengungkap bahwa preferensi cash is king masih dominan, di mana 73 persen responden sangat mengandalkan uang tunai dan simpanan di bank, dengan porsi rata-rata mencakup 49 persen dari total kekayaan mereka.

Fakta ini menegaskan perlunya penyegaran pola pikir dari sekadar menabung menjadi merencanakan dan berinvestasi. DPLK Manulife mendorong perubahan tersebut dengan menyediakan solusi pensiun terstruktur yang meminimalkan risiko ketika penghasilan aktif berhenti, sehingga membantu individu menghadapi transisi menuju pensiun yang lebih sejahtera.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Zurich Luncurkan Program Kampung Bebas DBD, Sasar Lebih dari 1.000 Kepala Keluarga
Next Post Reasuradur Asia Hadapi Tekanan Premi Akibat Persaingan dan Modal yang Melimpah

Member Login

or