Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah (Manulife Syariah Indonesia) menegaskan satu tahun pertama usai spin-off difokuskan pada pembangunan fondasi perusahaan yang kokoh. Prioritas utama diarahkan pada penguatan tata kelola syariah, pengembangan produk, serta penguatan distribusi.
“Jadi 1 Desember 2024 itu kita resmi spin-off dan 1 Desember 2025 kemarin, itu adalah tepat satu tahun kita setelah spin-off,” ujar Presiden Direktur Manulife Syariah Fauzi Arfan, dalam Eksklusif Media Interview, dikutip Selasa, 16 Desember 2025.
Menurut Fauzi, tahun pertama usai spin-off merupakan fase krusial untuk membangun fondasi perusahaan. Salah satu fokus utama adalah memperkuat tata kelola syariah yang dinilai menjadi pembeda signifikan antara sebelum dan sesudah spin-off.
“Ketika kita sudah spin-off maka kita akan lebih fokus untuk membangun bangunan syariah kita. Maka tata kelola syariah itu menjadi hal yang penting buat kita,” ujar Fauzi.
Dalam aspek tata kelola, Manulife Syariah telah melengkapi struktur Board of Directors (BOD) dengan empat direktur yakni Presiden Direktur Fauzi Arfan, Direktur Distribusi Shafira Bawazier, Direktur Keuangan & Proposisi Usti Nuraini Oktavianti, dan Direktur Kepatuhan Randi Ikhlas Sardoni.
|Baca juga: WHO Sebut Indonesia Bisa Pastikan Setiap Orang Akses Layanan Kesehatan Tanpa Kesulitan Finansial
|Baca juga: Estimasi Klaim Asuransi di Daerah Bencana Alam Sumatra Mencapai Rp567,02 Miliar
“Direktur compliance itu kan sebenarnya wajib gak wajib gitu kan. Tapi itu menunjukkan bahwa kita itu benar-benar membangun tata kelola. Karena tata kelola itu harus punya direktur compliance. Belum besar pun kita sudah membangun tata kelola,” tegasnya.
Selain BOD, Manulife Syariah juga memiliki struktur Board of Commissioner (BOC) yang lengkap termasuk komisaris independen. BOC Manulife Syariah terdiri dari Presiden Komisaris Ia Paul Pritchard, Komisaris Novita J. Rumngangun, Komisaris Independen Endy Moh. Astiwara, dan Muhammad Syakir Sula.
Tidak kalah penting, perusahaan memperkuat pengawasan syariah dengan membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS). Per 1 Mei 2025, Manulife Syariah menunjuk KH Maruf Amin sebagai ketua dewan pengawas syariah didampingi Jaenal Effendi sebagai anggota.
“Jadi memang ini orang-orang besar, menunjukkan Manulife Syariah Indonesia ketika spin-off itu. Kita sungguh-sungguh. Kita hire lah profesional yang qualified dan engage lah dengan beberapa orang yang cukup besar namanya dan punya kapasitas untuk menjadi pengawas kita,” tegas Fauzi.
Selain tata kelola, Manulife Syariah juga agresif dalam pengembangan produk selama tahun pertama. Sejumlah produk baru diluncurkan untuk menjawab kebutuhan pasar syariah yakni kesehatan dan endowment, antara lain Manulife Perlindungan Syariah (Flexi), Manulife Perlindungan Diri Syariah (MPDS), dan MiUltimate Healthcare Syariah (MiUHC Syariah).
Kemudian ada Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah (MPPS), Proteksi Prima Berkah (PPB), dan Proteksi Prima Berkah (PPB). Fauzi menyebut respons pasar terhadap produk-produk tersebut cukup positif.
Kinerja itu tercermin dari capaian pendapatan underwriting kontribusi yang mencapai Rp534 miliar hingga Oktober 2025. Di sisi aset, dana kelolaan syariah yang terdiri dari dana tabarru dan dana tanahud juga meningkat signifikan, mencapai sekitar Rp307 miliar per Oktober 2025.
Dari sisi distribusi, Manulife Syariah mengandalkan dua kanal utama yakni agency dan bancassurance. Perusahaan saat ini memiliki sekitar 14 ribu agen berlisensi syariah. Selain itu, melalui kerja sama bancassurance dengan Bank Danamon, Manulife Syariah memperkenalkan produk baru yang menyasar segmen Danamon Syariah dan juga dapat dipasarkan di cabang nonsyariah.
Lebih jauh, dari aspek permodalan, Fauzi menyampaikan kondisi Manulife Syariah tergolong sangat kuat. Per Oktober 2025, Risk Based Capital (RBC) dana tabarru tercatat sebesar 799 persen, jauh di atas ketentuan regulator. Sementara RBC dana perusahaan mencapai 3.978 persen.
“Artinya secara permodalan kita juga cukup sangat kuat. Secara RBC kita juga cukup sangat kuat,” tutup Fauzi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
