Media Asuransi, GLOBAL – MAPFRE menjalin kerja sama dengan Cyberwrite guna membantu perusahaan asuransi untuk mengurangi resiko serangan siber dan Artificial Intelligence (AI).
MAPFRE menyebutkan bahwa Cyberwrite akan menyediakan platform risiko asuransi siber bagi perusahaan UKM, guna mendapat pengetahuan mengenai risiko pada saat underwriting dan pembaharuan asuransi sibernya.
“Bisnis dari semua ukuran, termasuk UKM, menjadi sasaran ancaman keamanan siber,” kata MAPFRE, dikutip dari laman Reinsurance News, Kamis, 30 November 2023.
MAPFRE menambahkan, menurut data terbaru dari Statista, pada akhir tahun 2022, kerugian akibat serangan siber mencapai sekitar US$8,44 triliun, dan pada tahun 2027 angka tersebut diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat menjadi US$23,84 triliun. Dengan tingginya risiko yang dipertaruhkan, perusahaan asuransi membutuhkan lebih banyak data untuk membantu mereka memahami dan mengelola risiko.
|Baca juga: Perusahaan Asuransi Mapfre Menghadapi Class Action Atas Pelanggaran Data
Cyberwrite memanfaatkan AI untuk menawarkan analisis risiko siber secara real-time dan sesuai permintaan melalui algoritma 4SEEN-nya. MAPFRE mengamati bahwa dalam hitungan detik, Cyberwrite dapat menghasilkan laporan multibahasa dengan data siber kontekstual, membandingkan perusahaan di seluruh dunia dengan perusahaan sejenis, analisis kesenjangan kerangka peraturan, dan kuantifikasi finansial atas potensi kerugian.
Melalui laporan-laporan ini, perusahaan asuransi Spanyol tersebut mengatakan bahwa mereka dapat mempelajari tingkat risiko setiap UKM dan membantunya mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan keamanan siber atau menyesuaikan kondisi asuransi siber untuk mencapai perlindungan terbaik.
CEO dan Pendiri Cyberwrite, Nir Perry, mengatakan bahwa banyak usaha kecil tidak mampu membeli program keamanan siber yang efektif, sehingga mereka tidak memiliki sumber daya untuk melindungi diri mereka sendiri dan tidak memahami risikonya.
“Analisis data dan laporan risiko kami menawarkan MAPFRE dan pelanggannya informasi yang mudah dipahami tentang lokasi paparan. Namun, yang lebih penting, prediksi AI membantu pengguna memahami arti sebenarnya dari temuan tersebut dari perspektif kebijakan asuransi siber, dalam hal risiko dan tolok ukur industri,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News