Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Risiko Politik 2024 dari Marsh Specialty menyoroti bagaimana ketidakpastian jangka panjang berasal dari persaingan makroekonomi dan ketidakamanan geopolitik. Hal itu diperkirakan menciptakan perbedaan ekonomi yang semakin besar antara sektor dan ekonomi tahun ini.
Dilansir dari laman Reinsurance News, Kamis, 14 Maret 2024, menurut laporan tersebut, jumlah pemilih yang menuju ke tempat pemungutan suara tahun ini kemungkinan besar akan memfokuskan perhatian pada kekhawatiran ekonomi internal dan keamanan internasional.
|Baca: Lelang SUN di Awal Ramadan, Demand Capai Rp58,94 Triliun
Sementara itu, penggunaan AI oleh kelompok non-negara, negara musuh, politisi, dan individu untuk memperbesar misinformasi dan disinformasi dilaporkan akan lebih memperburuk ketidakpastian kebijakan dan risiko kekerasan politik bagi organisasi dan investor.
Laporan juga mencatat bahwa kondisi makroekonomi yang rapuh menjelang pemilihan 2024 mendatang akan semakin tegang oleh tingkat utang yang tinggi di antara perusahaan dan pemerintah.
Hal ini digabungkan dengan pertumbuhan yang lemah di wilayah-wilayah maju, dapat mengganggu kebijakan investasi pemerintah dan berkontribusi pada peningkatan risiko kredit, rantai pasokan, dan gangguan bisnis bagi organisasi.
Ada peluang
Namun, meskipun volatilitas dan ketidakpastian berlanjut, Marsh mencatat bahwa ada peluang pertumbuhan global yang substansial yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi, jika risiko ini dikelola secara efektif.
Pemimpin Risiko Politik Global & Kredit Terstruktur Marsh Specialty, Robert Perry mengatakan, hasil dari pemilihan yang berlangsung tahun ini akan mengarahkan arah peristiwa global untuk dekade mendatang dan seterusnya.
“Meskipun dunia terasa lebih berisiko dalam periode yang penuh dengan ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik, bisnis yang mengelola dan mentransfer risiko secara efektif dalam lingkungan yang berubah cepat ini akan berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di masa depan dan terus berkembang,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News