Media Asuransi, GLOBAL – Melemahnya yuan China mendorong peningkatan bisnis di Hong Kong, hal ini dikarenakan para investor dan individu bergegas mengamankan deposito bank dengan imbal hasil yang lebih tinggi, asuransi, produk investasi, dan dolar AS.
Sebelumnya, perekonomian Hong Kong mengalami kondisi buruk di bulan Juni dan Juli, hal ini disebabkan oleh penurunan perdagangan, inflasi, dan pinjaman karena permintaan domestik dan luar negeri menyusut.
Rencana sedikit demi sedikit pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi negara tersebut juga mendapat sambutan yang kurang baik dari para investor, hal ini semakin menambah tekanan yang dihadapi kurs mata uang Yuan.
|Baca juga: Hong Kong Dinilai Akan Jadi Pusat Asuransi Internasional, Apa Sebabnya?
Secara keseluruhan, yuan kehilangan 5,4% nilainya terhadap dollar AS tahun ini, 7% dalam 12 bulan terakhir, demikian menurut sebuah laporan dari SCMP yang dilansir dari laman Insurance Business.
Masalah mata uang yuan telah menyebabkan peluang baru yang berkembang pesat untuk pasar Hong Kong, dengan penjualan polis asuransi jiwa baru dari Pelabuhan Wangi ke China daratan melonjak menjadi HK$9,61 miliar dari kuartal sebelumnya.
“Lebih banyak nasabah dari China daratan akan datang ke Hong Kong untuk menukarkan yuan mereka ke dalam deposito dolar Hong Kong atau dolar AS, atau membeli produk investasi dalam mata uang ini sebagai lindung nilai,” kata analis mata uang independen, Jasper Lo.
“Investor dapat menikmati suku bunga yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh bank-bank di Hong Kong dan potensi keuntungan mata uang. Ini adalah strategi diversifikasi yang baik,” tambahnya.
Terlepas dari kemunduran ini, sektor asuransi China masih membukukan kenaikan selama setengah tahun, dengan regulator moneter negara ini mengungkapkan bahwa aset asuransi di negara ini tumbuh 7,6% dalam setengah tahun, setara dengan US$4,06 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News