1
1

Mengulik Penyebab Laba Jasindo Meroket 199,21%

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) membukukan kinerja keuangan yang menawan di sepanjang 2024. Terhitung per Mei 2024, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp72,41 miliar atau meroket 199,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Perusahaan yang sempat memiliki permasalahan keuangan pada 2020-2021 yang disebabkan oleh kasus korupsi tersebut, telah membuktikan kesungguhannya dalam membenahi kondisi perusahaan melalui pelaksanaan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).

|Baca juga: Bank DKI dan Transjakarta Bersinergi Resmikan Penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengaku kondisi keuangan Jasindo yang semakin membaik, utamanya pada pendapatan laba bersih yang naik fantastis itu didukung oleh pencapaian pendapatan premi perusahaan hingga Mei 2024 yang mencapai Rp1,25 triliun atau tumbuh 56,63 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

|Baca juga: Bank Digital Dituntut Berikan Nilai Tambah dan Keunikan bagi Nasabah

“Ini artinya sejauh ini kinerja Jasindo lebih baik daripada tahun lalu karena adanya bisnis yang tumbuh, penerapan prudent underwriting, dan dukungan dari IFG selaku holding,” klaim Brellian, dalam keterangannya yang dikutip Minggu, 14 Juli 2024.

|Baca juga: 8 Asuransi dan Reasuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK, AAUI: Masih Bisa Sehat Kembali!

Di samping itu, indikator lain yang memperlihatkan kinerja positifnya adalah hasil underwriting yang mampu meroket 106 persen atau mencapai Rp137,11 miliar per Mei 2024 secara tahunan. Melihat kinerja gemilang tersebut, Brellian optimistis kinerja Jasindo di 2024 akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun buku 2023.

3 poin utama transformasi

Pada Oktober 2023, Brellian sempat menyampaikan tiga poin utama transformasi yang telah dilakukan perusahaan, yaitu dalam hal proses bisnis, sumber daya manusia, serta tata kelola dan manajemen risiko.

|Baca juga: AAMAI: Acara The Forum Demi Wujudkan Industri Perasuransian yang Berkelanjutan

Pada proses bisnis, saat ini perusahaan fokus pada pertumbuhan bisnis yang profitable dan sustainable baik pada bisnis penugasan pemerintah maupun non pemerintah, serta memperkuat support business untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah, yang salah satu upayanya adalah melakukan sentralisasi proses bisnis.

|Baca juga: OJK: Ada 3 Tantangan Besar Perusahaan Asuransi dalam Penerapan PSAK 117

Lalu strategi utama perusahaan dalam melakukan transformasi SDM adalah meningkatkan kemampuan karyawan agar dapat menjadi risk management partner dengan menyediakan solusi pengelolaan risiko untuk nasabah.

|Baca juga: Fitch Downgrade Peringkat Lippo Karawaci Jadi Restricted Default (RD)

Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yang menekankan pentingnya nilai inti AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian dan semua perusahaan BUMN, Asuransi Jasindo juga melakukan pengembangan terhadap tata kelola dan manajemen risiko melalui penerapan Governance, Risk, and Compliance (GRC).

“Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menjaga amanah yang dipercayakan oleh setiap tertanggung dalam hal pengelolaan risiko,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IIS dan SP-IPB Sepakat Perkuat Sinergi antara Praktisi Syariah dan Akademisi
Next Post Kolaborasi Authenticity Kembali Ramaikan The Sounds Project Vol 7: Discover Miracle

Member Login

or