Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, meminta Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) untuk terus mendorong literasi asuransi syariah di masyarakat. Asuransi syariah memiliki peluang besar untuk mendorong pengembangan industri halal di Indonesia.
Hal ini disampaikan Wapres saat memberikan sambutan dalam Tahniah Milad ke-19 AASI yang diselenggarakan di Istana Wapres Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022. Acara ini dihadiri sejumlah tamu undangan, terutama pengurusa asosiasi dan eksekutif industri asuransi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres mengingatkan bahwa tahun 2022 masih diliputi ketidakpastian yang harus dihadapi dengan kesiapsiagaan. Perekonomian dunia berada dalam zona pemulihan tetapi dibayangi dengan krisis pangan, energi, finansial, bahkan juga perang. Semua negara dituntut mampu memitigasi berbagai risiko secara memadai termasuk juga Indonesia.
|Baca juga: Hal Utama yang Harus Diketahui tentang Asuransi Syariah
“Ekonomi dan keuangan syariah yang kita arus utamakan dalam perekonomian nasional, diharapkan mampu menjadi lokomotif yang mengantarkan kita mencapai tujuan pembangunan yang menyejahterakan dan berkeadilan,” katanya.
Untuk itu, segala potensi besar yang kita miliki seperti populasi, permintaan, dan gaya hidup halal yang semakin membumi di Indonesia serta berbagai belahan dunia, menurut Ma’ruf Amin, harus dapat kita manfaatkan sebagai daya ungkit perekonomian. Terlebih, pemerintah pun terus mendukung perkembangan ekonomi syariah nasional untuk menjadikan Indonesia pusat keuangan syariah dunia. “Tugas kita bersama untuk mengupayakan terwujudnya cita-cita besar ini,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa selaku Ketua Harian Komite Naisional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Wapres telah meminta agar program kerja KNEKS dapat lebih dikembangkan. Seluruh pihak dapat bekerja sama dan bekerja lebih cepat, termasuk untuk penguatan dan pengembangan.
“Secara khusus industri asuransi syariah memiliki peluang besar untuk memperkuat rantai nilai halal baik melalui industri produk halal maupun industri keuangan syariah. Keberadaan asuransi syariah penting untuk mendorong industri produk halal Indonesia termasuk bagi UMKM agar makin berdaya saing di ranah domestik maupun internasional,” jelasnya.
Wapres mengingatkan bahwa industri asuransi di Indonesia akan menghadapi tantangan pemberlakuan ASEAN Framework Agreement Services (AFAS) yang bertujuan untuk menghilangkan pembatasan perdagangan jasa di antara negara-negara ASEAN.
|Baca juga: AASI Resmi Jadi Affiliate Member ASEAN Insurance Council (AIC)
Di satu sisi industri asuransi syariah dalam negeri semakin dituntut untuk berkompetisi menghadapi masuknya pesaing dari luar. Di sisi lain kondisi ini juga meningkatkan prospek asuransi syariah Indonesia dalam memperluas pasar ke negara-negara ASEAN.
Kemampuan penetrasi pasar ini tentunya bergantung pada kapasitas industri. Industri asuransi syariah nasional seyogyanya dapat memanfaatkan momentum ini dengan terus mempersiapkan diri menjadi lebih kompetitif dan efisien sehingga mampu bersaing bahkan memimpin pasar asuransi syariah di tingkat regional.
Sebagai upaya mendukung pencapaian tersebut, Ma’ruf Amin minta asosiasi asuransi syariah Indonesia: pertama, terus mendorong literasi asuransi syariah masyarakat. Kedua, mengoptimalkan teknologi digital untuk memperkuat asuransi syariah Indonesia. Ketiga, menciptakan produk-produk yang menarik untuk generasi produktif Indonesia. Keempat, meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di bidang keuangan asuransi syariah. Kelima, mengambil peranan aktif guna mendukung pelaku UMKM baik dari sisi proteksi usaha maupun literasi.
Menurut Wapres, asuransi syariah juga dapat mendorong inklusi keuangan syariah dengan menyasar pasar besar penduduk kelas menengah ke bawah lewat produk asuransi mikro. Sudah terbukti banyak industri yang sukses bermain di tataran produk mikro sehingga perlu dibuat inovasi produk mikro dengan sistem pembayaran yang meringankan dan terjangkau. “Dengan demikian asuransi syariah dapat bermain di pasar yang tepat karena memiliki produk yang tidak banyak ditawarkan asuransi konvensional,” katanya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News