Media Asuransi, JAKARTA – Rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengonsolidasikan perusahaan reasuransi pelat merah di bawah kendali PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menuai sorotan dari pengamat asuransi.
Langkah ini dinilai tak bisa hanya bertumpu pada penguatan modal semata, melainkan harus dibarengi dengan kemampuan teknis dan keberanian dalam mengelola risiko secara profesional.
|Baca juga: DBS: Likuiditas Perbankan di Indonesia Memang Ketat
Seperti diketahui, terdapat tiga perusahaan reasuransi yang akan dikonsolidasikan, yakni PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re), dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure). Konsolidasi dilakukan melalui skema merger dan akuisisi, di mana Indonesia Re akan bertindak sebagai induk holding.
Menanggapi hal ini, Pengamat Asuransi Arman Jufry menilai, rencana konsolidasi tidak boleh hanya fokus pada aspek kekuatan modal atau kapasitas keuangan. Menurutnya ada aspek yang jauh lebih krusial dalam dunia reasuransi, yakni keahlian dalam pengelolaan risiko atau risk expertise.
“Bukan masalah modal yang kuat dan besar saja. Sebab expertise dalam pengelolaan risiko krusial. Kapasitas reasuransi boleh mencukupi, tapi bila tidak diimbangi keberanian mengelola risiko, akhirnya percuma saja,” tegas Arman, kepada Media Asuransi, dikutip Senin, 7 Juli 2025.
|Baca juga: OJK Tunda Co-Payment, Pengamat: Saat yang Tepat Edukasi Masyarakat tentang Risiko
Ia mengingatkan, dalam konteks konsolidasi, Indonesia Re harus mampu membuktikan diri bukan hanya sebagai entitas yang besar, tetapi juga menjadi pemain yang profesional, kredibel, dan kompetitif di industri reasuransi nasional maupun regional.
|Baca juga: Bos BI Bawa Kabar Baik tentang Ekonomi Indonesia, tapi Ada Syaratnya!
“Yang terpenting dari semua itu adalah Indonesia Re harus menjadi first choice of reinsurer. Artinya jadi pilihan pertama bagi penanggung yang butuh backup reasuransi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News