Media Asuransi, GLOBAL – Gangguan layanan CrowdStrike pada 19 Juli yang disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak cacat menyebabkan kerugian yang diasuransikan untuk berbagai sektor. Hal itu termasuk maskapai penerbangan, layanan kesehatan, dan jasa keuangan.
Dilansir dari laman Reinsurance News, Rabu, 31 Juli 2024, Moody’s menyoroti penentuan kerugian akhir akan memakan waktu lama karena bahasa kebijakan asuransi siber belum distandarisasi.
Parametrix memperkirakan kerugian ekonomi sebesar US$5,4 miliar, dengan kerugian yang diasuransikan antara US$540 juta hingga US$1,08 miliar. CyberCube memperkirakan kerugian yang diasuransikan antara US$400 juta hingga US$1,5 miliar untuk pasar asuransi siber mandiri.
|Baca juga: Embedded Value Asuransi Jiwa di Asia Tumbuh 7,2% di 2023
Gangguan bisnis menjadi penyebab utama kerugian, dengan klaim diajukan di bawah cakupan ‘kegagalan sistem’ yang semakin umum dalam kebijakan asuransi siber.
Moody’s mencatat analisis risiko agregasi dan praktik pemodelan akan semakin diawasi, serta permintaan untuk asuransi siber diperkirakan meningkat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News