Media Asuransi, GLOBAL – Wakil Presiden-Senior Petugas Kredit Grup Lembaga Keuangan Moody’s Ratings James Eck mengatakan kerugian yang diasuransikan akibat Badai Debby diperkirakan berada dalam retensi asuransi utama di bawah pertanggungan reasuransi mereka.
Badai Debby, yang merupakan badai kedua yang terbentuk di cekungan Atlantik musim ini, baru-baru ini mendarat di area Big Bend di Panhandle Florida sebagai badai kategori 1.
Moody’s memperkirakan Debby akan membawa banjir katastropik dari gelombang badai di sepanjang Pantai Teluk Florida serta hujan lebat di bagian-bagian Florida, Georgia, dan Carolina Selatan selama beberapa hari mendatang.
Ia berharap mayoritas kerugian yang diasuransikan dari Badai Debby berada dalam retensi asuransi utama di bawah pertanggungan reasuransi. “Secara umum, perusahaan asuransi utama menahan lebih banyak risiko musim badai ini karena titik lampiran –ambang batas di mana polis mulai menanggung kerugian– meningkat selama beberapa tahun terakhir,” ucapnya.
|Baca juga: Otoritas Asuransi Hong Kong Kenakan Denda AIA International US$3,0 Juta, Kenapa?
|Baca juga: Asuransi Properti dan Kendaraan Bermotor Topang Pertumbuhan Oona Insurance Indonesia di Semester I/2024
“Perusahaan utama kini menanggung lebih banyak beban kerugian dari reasuradur untuk peristiwa katastropik kecil hingga menengah,” tambahnya, dikutip dari laman Reinsurance News, Rabu, 7 Agustus 2024.
Direktur Moody’s RMS Event Response Sarah Hartley, yang beroperasi terpisah dari lembaga pemeringkat kredit, menambahkan Debby diperkirakan melambat dan bergerak secara bertahap ke Florida Utara dan Tenggara AS, membawa potensi hujan berlebihan dan banjir.
“Prakiraan terbaru menunjukkan hingga 30 inci hujan, terutama di Georgia dan Carolina Selatan, yang dapat menantang preseden historis baru-baru ini di negara bagian tersebut. Angin Badai Debby, gelombang badai, dan hujan lebat dapat memiliki dampak lokal di wilayah Pantai Teluk,” ujar Hartley.
Dengan prakiraan angin, hujan, gelombang badai, dan risiko tornado yang terkait, Badai Debby menyoroti kompleksitas risiko terkait badai yang dihadapi oleh industri asuransi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News