1
1

Munich Re Luncurkan Strategi Ambisius 2030, Fokus di Pertumbuhan Laba dan Keberlanjutan!

Ilustrasi. | Foto: Freepik/cookie_studio

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi asal Jerman, Munich Re, telah meluncurkan strategi multi-tahun barunya. Hal itu berfokus pada pertumbuhan laba dan partisipasi pemegang saham yang lebih tinggi.

Melansir Asia Insurance Review, Senin, 15 Desember 2025, strategi ini menggabungkan reasuransi dan asuransi primer, dengan pertumbuhan pendapatan berkelanjutan di reasuransi L&H, Asuransi Khusus Global, dan ERGO yang membantu mengimbangi potensi fluktuasi di reasuransi P&C.

|Baca juga: Akses dan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama Insurtech Kembangkan Produk Asuransi Berbasis Data

|Baca juga: AAUI Tegaskan Industri Asuransi RI Siap Perluas Penerapan Asuransi Parametrik

Apa yang disebut Ambisi 2030 multi-tahun ini bertumpu pada tiga pilar yakni melampaui puncak, melampaui kecepatan, dan mengungguli kinerja:

  • Melampaui puncak: Memperkuat penjaminan dan investasi inti, meningkatkan kontribusi reasuransi L&H, asuransi khusus global, dan ERGO dari 50 persen menjadi 60 persen pada 2030.
  • Mengungguli kecepatan: Merampingkan organisasi untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan kelincahan, menargetkan penghematan biaya tahunan sebesar 600 juta dolar AS (700 juta dolar AS) pada 2030.
  • Mengungguli kinerja: Memperluas kepemimpinan pasar dengan pengembalian ekuitas (RoE) di atas 18 persen, yang menguntungkan pemegang saham, klien, karyawan, dan masyarakat.

Perusahaan menargetkan RoE di atas 18 persen pada 2030, dengan pertumbuhan laba per saham rata-rata lebih dari delapan persen per tahun, rasio pembayaran dividen total di atas 80 persen per tahun, dan rasio solvabilitas melebihi 200 persen.

|Baca juga: OJK Sebut 6 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus hingga 25 November 2025

|Baca juga: Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 0,68% Jadi Rp505,30 Triliun di Oktober 2025

Munich Re juga menyoroti ambisi non-finansialnya, termasuk target iklim yang bertujuan mencapai nol emisi bersih dalam portofolio investasinya dan bisnis (re)asuransi, bersamaan dengan perluasan tujuan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$S432,9 Miliar di Oktober 2025
Next Post IHSG Lanjut Menguat di Sesi I

Member Login

or