Media Asuransi, GLOBAL – Munich Re menargetkan laba bersih sebesar US$6,3 miliar (€6 miliar) pada tahun 2025, didukung oleh kinerja operasional yang kuat di semua segmen bisnis. Target ambisius ini mencerminkan optimisme perusahaan dalam menghadapi pasar global yang dinamis.
Dikutip Insurance Asia, Kamis, 19 Desember 2024, perusahaan asuransi global ini juga memperkirakan pendapatan grup dari premi asuransi mencapai US$67,2 miliar (€64 miliar) pada 2025, dengan hasil investasi melebihi tiga persen. Dalam segmen reasuransi, Munich Re memproyeksikan pendapatan premi sebesar $44,1 miliar (€42 miliar) dan laba bersih US$5,4 miliar (€5,1 miliar).
|Baca juga: Munich Re dan Swiss Re Tetap Jadi Raksasa Reasuransi Global Terbesar
Strategi perusahaan mencakup pemanfaatan kondisi pasar yang menguntungkan dan posisi pasar yang kuat. Munich Re juga memprediksi rasio kombinasi tetap menguntungkan, yaitu 79 persen untuk reasuransi properti dan kecelakaan (P&C) serta 90 persen untuk Global Specialty Insurance (GSI).
Mulai 2025, GSI akan dilaporkan sebagai segmen IFRS terpisah. Secara keseluruhan, rasio kombinasi untuk reasuransi P&C, berdasarkan segmentasi saat ini, diproyeksikan berada di angka 83 persen. Di segmen reasuransi jiwa dan kesehatan, Munich Re memperkirakan hasil teknis sebesar US$1,8 miliar (€1,7 miliar).
|Baca juga: Munich Re Optimistis Kondisi Pasar Reasuransi Tetap Menguntungkan hingga 2025
Sementara itu, segmen bisnis ERGO diharapkan menyumbang pendapatan premi sebesar US$23,1 miliar (€22 miliar) pada 2025, dengan kontribusi laba mencapai US$0,95 miliar (€0,9 miliar). Rasio kombinasi ERGO diperkirakan sebesar 89 persen untuk pasar Jerman dan 90 persen untuk pasar internasional.
Ke depan, Munich Re akan melaporkan bisnis ERGO Jerman sebagai satu unit tunggal, menggabungkan segmen asuransi jiwa, kesehatan, dan properti. Hal ini diharapkan memberikan efisiensi lebih dalam pelaporan keuangan.
Kinerja keuangan penuh Munich Re untuk tahun 2024 akan dirilis pada 26 Februari 2025. Laporan ini menjadi sorotan penting untuk melihat kesiapan perusahaan dalam mencapai target ambisius mereka di 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
