Media Asuransi, GLOBAL – Nord Stream dilaporkan menuntut lebih dari €400 juta dari perusahaan asuransi Inggris, termasuk Lloyd’s of London. Hal itu karena menolak meng-cover biaya ledakan 2022 yang merusak pipa-pipa yang dirancang untuk mengangkut gas Rusia ke Jerman.
Dilansir dari laman Reinsurance News, Kamis, 14 Maret 2024, perusahaan yang berbasis di Swiss itu telah menamai Lloyd’s Insurance Company dan Arch Insurance sebagai tergugat dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi London pada Februari.
|Baca: Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Mandiri Tunas Finance Ditetapkan idAAA
Berdasarkan dokumen pengadilan, Nord Stream menggugat Lloyd’s atas nama mereka sendiri, juga sebagai wakil dari orang lain yang menjadi langganan kebijakan asuransi yang dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk Munich Re.
Penyebab ledakan yang merusak kedua pipa tersebut belum diketahui. Namun, baik Rusia maupun sekutu Barat saling menyalahkan atas insiden tersebut. Baru-baru ini, Denmark menutup penyelidikannya terhadap ledakan tersebut, dengan otoritas menyimpulkan bahwa itu adalah tindakan sabotase, meskipun tidak cukup bukti untuk mengajukan kasus pidana.
Menurut laporan dari Financial Times, perkiraan biaya awal yang diajukan oleh Nord Stream untuk mengeluarkan air dari pipa-pipa, menstabilkan situasi, melakukan perbaikan, dan mengganti gas yang hilang adalah antara 1,2 miliar hingga 1,35 miliar euro.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News