1
1

Nyeri Dada, Penyakit Jantung atau GERD? Kenali Bedanya

Ilustrasi nyeri dada. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Jangan abaikan nyeri dada! Gejala ini dapat diakibatkan oleh serangan jantung ataupun GERD. Agar tidak salah dalam mengambil tindakan, yuk pelajari perbedaannya.

Pasti Anda sering khawatir kalau dada terasa nyeri? Biasanya yang pertama kali terpikir pasti serangan jantung.  Namun tahukah Anda bahwa nyeri dada juga bisa disebabkan oleh Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)?

|Baca juga: Ini Empat Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Dikutip dari laman resmi Allianz, Sabtu, 17 Agustus 2024, disebutkan bahwa GERD merupakan penyakit asam lambung yang juga bikin nyeri dada, lho. Agar tak salah salah langkah, yuk kenali bedanya nyeri dada karena GERD dan serangan jantung!

 

Perbedaan Nyeri Dada pada Penyakit Jantung dan GERD

Dilansir Klikdokter, berikut adalah informasi yang dapat membantu Anda memahami perbedaan nyeri dada akibat penyakit jantung dan GERD.

Nyeri Dada pada Penyakit Jantung

Serangan jantung adalah kondisi yang paling umum terkait dengan nyeri dada akibat penyakit jantung. Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah koroner yang mengalirkan darah ke otot jantung tersumbat, menyebabkan penurunan asupan oksigen dan energi ke jantung. Gejala khas serangan jantung meliputi nyeri dada yang terasa seperti ditekan, diremas, atau terasa berat pada sisi kiri dada. Nyeri ini dapat menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung, dan biasanya disertai dengan keringat dingin, sesak napas, mual, muntah, lemas, dan pusing.

Tidak semua orang yang mengalami serangan jantung akan memiliki gejala yang sama. Misalnya, pasien yang lebih tua atau yang memiliki riwayat diabetes mungkin mengalami gejala yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan tanpa sebab yang jelas.

Nyeri Dada pada GERD

GERD adalah gangguan pada saluran pencernaan yang memengaruhi esofagus dan lambung, menyebabkan asam lambung mengalami refluks dan menimbulkan nyeri dada. Nyeri dada akibat GERD seringkali digambarkan sebagai sensasi panas atau terbakar karena iritasi yang disebabkan oleh asam lambung.

|Baca juga: Berikut Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Gejala ini biasanya didahului dengan keluhan nyeri ulu hati dan dapat disertai dengan rasa asam atau pahit di mulut. Nyeri dada pada GERD umumnya akan lebih buruk setelah makan atau ketika berbaring, dan bisa diatasi dengan obat asam lambung.

 

Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung dan GERD

Dilansir laman Primaya Hospital, berikut adalah cara membedakan antara gejala serangan jantung dan GERD:

  1. Rasa Nyeri yang Ditimbulkan

Serangan jantung menimbulkan nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau diremas. Rasa nyeri ini bahkan dapat menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung. Sedangkan GERD menyebabkan nyeri dada seperti sensasi terbakar atau panas, biasanya di tengah dada atau ulu hati.

  1. Gejala Penyerta

Serangan jantung biasanya disertai dengan keringat dingin, sesak napas, mual, muntah, dan lemas. Sementara itu, GERD sering disertai dengan batuk, suara serak, napas bau, mual, muntah, bersendawa, dan sulit menelan.

  1. Waktu Kemunculan

Nyeri dada akibat serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan tidak terkait dengan makanan. Berbeda dengan GERD, nyeri dada biasanya muncul setelah makan atau ketika berbaring.

  1. Riwayat Penyakit

Serangan jantung lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau obesitas. Sedangkan GERD lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat gangguan pencernaan.

|Baca juga: Tips Mencegah GERD dengan Konsep Mindful Eating

 

Diagnosis dan Penanganan

Dikutip dari laman  Siloam Hospital, diagnosis untuk mengetahui penyebab nyeri dada bisa dilakukan melalui beberapa metode:

Penyakit Jantung

  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Ekokardiografi
  • Rontgen dada
  • Treadmill test
  • Pemeriksaan enzim jantung

GERD

  • Pemeriksaan fisik
  • Endoskopi
  • USG abdomen

Penanganan untuk kedua kondisi ini juga berbeda. Nyeri dada akibat serangan jantung membutuhkan penanganan medis segera karena dapat mengancam nyawa. Sementara itu, nyeri dada akibat GERD dapat diatasi dengan obat antasida, penghambat pompa proton, dan H2 blocker, serta perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan sehat, menghindari makanan pemicu, dan tidak berbaring setelah makan.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Meski keluhan nyeri dada pada penyakit jantung dan GERD memiliki karakteristiknya masing-masing. Namun, tak jarang keduanya sangat sulit dibedakan, khususnya pada lansia dan penderita diabetes. Untuk itu, jika Anda mengalami nyeri dada yang mendadak, berat, dan tanpa sebab yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips agar Rumah Selalu Adem di Tengah Cuaca Panas Ekstrem
Next Post Hadir di BCA Expo 2024, BCA Syariah Memperkenalkan Mobile Banking Baru

Member Login

or