Media Asuransi, JAKARTA – Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti memperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan lampu hijau terkait relaksasi pemenuhan ekuitas minimum bagi industri asuransi pada 2026.
Menurut Wahju industri asuransi hingga saat ini masih mengalami tantangan, terutama dalam hal penjualan produk yang belum pulih sepenuhnya. Dengan kondisi tersebut, relaksasi dari OJK dinilai sebagai langkah yang wajar dan diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan asuransi.
|Baca juga: Menkeu Purbaya Diminta agar Kasus seperti Isa Rachmatarwata Tidak Lagi Terjadi
|Baca juga: Pengalaman Purbaya Diharap Jadi Modal Besar Cegah Kasus seperti Dugaan Pelanggaran Taspen Terulang
“Industri asuransi sampai dengan kuartal tiga ini memang secara riil masih mengalami tekanan penjualan,” kata Wahju, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 16 September 2025.
Dengan kondisi penjualan yang masih tertekan, Wahju memprediksi, OJK akan memberikan relaksasi pemenuhan ekuitas minimum bagi industri asuransi di 2026. “Kemungkinan OJK akan memberikan relaksasi,” ucapnya.
Jika OJK tidak memberikan relaksasi, Wahju menambahkan, industri asuransi mau tidak mau harus menyiapkan skenario alternatif agar tetap bisa memenuhi ketentuan tanpa mengorbankan kelangsungan bisnis dan perlindungan konsumen.
|Baca juga: 4 Jurus Ampuh yang Perlu Dilaksanakan Menkeu Purbaya Demi Selamatkan Industri Asuransi
|Baca juga: Figur Purbaya Disebut Bawa Angin Segar untuk Memperkuat Arah Kebijakan Pemerintah
Relaksasi ekuitas minimum ini menjadi perhatian penting mengingat ketentuan tersebut merupakan bagian dari upaya penguatan stabilitas dan daya tahan industri asuransi di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
