Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat termasuk untuk memahami produk dan layanan di perasuransian dan dana pensiun yang penting dalam perencanaan masa depan.
Dalam rangka HUT ke-13 OJK dan peringatan Hari Asuransi ke-18, OJK menggelar kegiatan OJK Mengajar dengan tema “Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas”. Acara dilaksanakan di Auditorium Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanudin (Unhas), Makassar, Kamis, 21 November 2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh 5.000 peserta yang berasal dari mahasiswa Universitas Hasanuddin dan univesitas lain di wilayah kerja OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalam paparannya menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini sejalan dengan visi keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang memprioritaskan penguatan SDM untuk mendukung kemajuan bangsa.
|Baca juga: Forum Internasional OECD-IOPS Sepakati Peningkatan Kolaborasi Industri Dana Pensiun Global
“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif,” kata Ogi dalam keterangan resmi, Jumat, 22 November 2024.
Lebih lanjut, Ogi menyampaikan bahwa generasi muda perlu mulai merencanakan masa depan sejak dini melalui pengelolaan keuangan yang bijak, investasi, dan penerapan manajemen risiko, termasuk memiliki asuransi.
“Dalam setiap siklus kehidupan, dari lahir hingga hari tua, terdapat kebutuhan dan risiko yang harus diantisipasi. Mitigasi risiko perlu dilakukan sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan. Generasi muda juga dalam melakukan tips pengelolaan keuangan dan investasi yang disesuaikan dengan kapasitas dan profil risiko dari masing-masing individu,” katanya.
Ogi menekankan kepada mahasiswa agar dapat memahami manfaat, risiko dan biaya dari produk dan layanan jasa keuangan yang akan digunakan, sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
|Baca juga: IFG Conference 2024 Perkuat Literasi Asuransi dan Dana Pensiun
Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya mengapresiasi dan menyambut baik program OJK Mengajar yang diselenggarakan di Unhas. Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki literasi keuangan yang baik agar dapat menjadi pekerja dan pengusaha yang sukses di kemudian hari.
Dia juga menyampaikan perlunya dilaksanakan survei untuk mengukur tingkat literasi keuangan mahasiswa di Unhas, kemudian dari hasil survei akan dirumuskan program peningkatan literasi keuangan di lingkungan kampus.
“Kolaborasi dan sinergi antarseluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk merumuskan dan melaksanakan program dimaksud agar tercapai mahasiswa yang cakap keuangan,” kata Jamaluddin.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyampaikan bahwa penting bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk meningkatkan transparansi, memperbaiki layanan dan mengutamakan pelindungan konsumen. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyediakan layanan pengaduan melalui mekanisme seperti Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) untuk memproses laporan terkait ketidakpuasan konsumen terhadap lembaga jasa keuangan.
|Baca juga: McKinsey Ramal Asia Bakal Kekurangan Dana Pensiun US$74 Triliun di 2030
“Peningkatan transparansi, edukasi keuangan, dan kepatuhan Industri Jasa Keuangan, menjadi hal penting untuk mengurangi pengaduan di sektor jasa keuangan, selain dari adanya pengawasan OJK,” kata Darwisman.
Dalam kegiatan OJK Mengajar juga dilakukan diskusi panel interaktif yang menghadirkan empat narasumber yaitu Direktur Group Surveilans Asuransi LPS, Advis Budiman, Direktur PEPK dan LMSt OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Arif Machfoed Direktur Institutional Banking BNI, Munadi Herlambang, dan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Unhas, Mursalim Nahang, menjadi moderator pada diskusi dimaksud.
Selain itu, dilakukan juga penyerahan produk asuransi dengan manfaat perlindungan jiwa selama satu tahun kepada 2.000 mahasiswa. Mahasiswa juga dapat mengunjungi mini booth industri jasa keuangan di lokasi acara.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News