Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG) jalin kolaborasi dengan PT Bank Mega (Bank Mega) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terkait penyediaan dan pemanfaatan fasilitas perbankan. Melalui kerja sama ini Bank Mega dan BSI akan mendukung berbagai kebutuhan layanan perbankan secara optimal yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh ekosistem IFG dan anggota holdingnya.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) yang dilaksanakan di dua lokasi terpisah, di Menara Bank Mega dan Kantor Pusat Gedung The Tower BSI.
Direktur Keuangan IFG, Heru Handayanto, mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk mengkonsolidasikan seluruh kebutuhan layanan perbankan IFG dan anggota holding.
|Baca juga: IFG Life Sudah Terima Lebih dari 80 Persen Restrukturisasi Polis Ex Jiwasraya
“Saat ini kami memiliki dana kelolaan sekitar Rp86 triliun. Kami menyambut baik kerja sama ini yang memungkinkan IFG mendapatkan dukungan jasa perbankan terbaik dan kompetitif, yang berdampak pada pertumbuhan kinerja yang optimal holding dan anggota holding, sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 20 Oktober 2023.
Secara umum, kerja sama yang akan terjalin antara IFG dengan Bank Mega meliputi kerja sama pemanfaatan dan kemudahan menggunakan berbagai layanan perbankan yang dimiliki oleh Bank Mega khususnya pada produk-produk investasi, penempatan dana transaksi treasury, pemberian fasilitas kredit serta layanan perbankan lainnya.
Adapun bidang kerja sama yang dijajaki antara IFG dan BSI meliputi penyediaan produk dan layanan perbankan syariah sesuai dengan prinsip syariah, sinergi, dan pruden untuk mendukung kelangsungan bisnis IFG dan anggota holdingnya.
“Bank Mega menyambut baik adanya penandatanganan nota kesepahaman ini. Hal ini menjadi sarana bagi Bank Mega dalam memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara melalui layanan jasa perbankan yang diberikan kepada BUMN,” tegas Direktur Treasury & International Banking Bank Mega, Martin Mulwanto.
Sementara itu Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyambut baik kerja sama antara perusahaan dengan IFG yang merupakan BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi.
“Bank Syariah Indonesia tentunya menyambut baik kolaborasi dengan IFG. Apalagi IFG sebagai holding memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI tentu tidak bisa sendirian menjadi penggerak roda perekonomian syariah dalam negeri, diperlukan sinergi dan kolaborasi agar perbankan syariah bisa menjadi preferensi utama masyarakat,” kata Hery.
|Baca juga: IFG Life Gandeng BUMN Muda untuk Bidik Potensi Bisnis Jangka Panjang
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, menyatakan bahwa pihaknya optimistis kerja sama dengan Bank Mega dan BSI akan memberikan dampak positif bagi IFG sebagai BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi dalam menjalankan penugasan pemerintah, pengembangan bisnis yang menguntungkan melalui implementasi tata kelola dan manajemen risiko yang tepat, sert menjalankan misi IFG untuk membangun industri keuangan non perbankan di Indonesia yang terpercaya dan berkelanjutan.
Sejak dibentuk menjadi holding, IFG telah mengalami pertumbuhan kinerja keuangan. Laba bersih IFG meningkat 50% dari Rp2,2 triliun di tahun 2020 menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2022. Aset IFG secara konsolidasi bertumbuh 43.2% dari Rp92,5 triliun di tahun 2020 menjadi Rp132,5 triliun di tahun 2022.
Pencapaian kinerja keuangan IFG juga berdampak pada reputasi IFG di pasar. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya kredit rating tertinggi AAA (Triple A) oleh PEFINDO yang menunjukkan IFG sebagai emiten penerbit surat utang dengan kelayakan kredit terbaik.
“Kerja sama ini sejalan dengan upaya transformasi yang IFG lakukan di bidang perbaikan dan penguatan keuangan di ekosistem IFG. Ke depannya, sinergi kami dengan perbankan akan terus ditingkatkan untuk mendukung inisiatif konsolidasi perbankan dalam IFG Group guna meningkatkan governance, efisiensi, serta return pengelolaan keuangan,” pungkasnya
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News