Media Asuransi, BANGKA – Profesi aktuaris di Indonesia dipercaya terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah anggota aktuaris yang saat ini sudah mencapai 1.000 orang.
Berangkat dari kondisi itu, Wakil Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Teguh Permana mengungkapkan, pihaknya berinisiatif menggelar Indonesian Actuaries Summit 2025 (IAS 25). Di antara tujuannya sebagai ajang mengasah profesionalisme para aktuaris.
|Baca juga: BI Rate Dipangkas Lagi! Bos OCBC (NISP) Beberkan Dampaknya terhadap Perbankan RI
|Baca juga: Lewat CSR, OCBC (NISP) Bidik UMKM Kurang Bankable Masuk Sistem Keuangan
Dirinya menjelaskan aktuaris tidak hanya bicara masalah matematika dan proyeksi terhadap suatu risiko semata. Akan tetapi, juga mengenai objektivitas yang dikawal sebuah integritas dari peran aktuaris itu sendiri.
“Panduan dari integritas seorang aktuaris adalah profesionalisme,” ucapnya, dalam konferensi pers 8th Indonesia Actuaries Summit 2025, di Bangka, Kamis, 24 Juli 2025.
Sampai Juli 2025, jumlah aktuaris dengan gelar Fellow of Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) berjumlah 532 orang dan gelar Associate of Society of Actuaries of Indonesia (ASAI) berjumlah 321 orang.
“Jadi hampir 1.000 sebetulnya, tinggal mungkin dalam beberapa tahun ke depan 1.000 anggota yang bersertifikasi ASAI hingga FSAI sudah tercapai sebagai anggota kesatuan aktuaria,” kata Teguh.
Ketua PAI Paul Setio Kartono menambahkan kandidat dari pencalonan aktuaris terdapat lebih dari 6.000 orang. Dari banyaknya kandidat tersebut, ada yang sudah mengambil ujian hingga enam kali untuk menjadi seorang aktuaris.
|Baca juga: Sembari Menyelam Minum Air Ala Astra Financial
|Baca juga: PAI Gelar 8th Indonesia Actuaries Summit 2025, Diikuti 500 Aktuaris di Seluruh Indonesia!
Lebih lanjut, ia mengaku, profesi aktuaris adalah profesi yang paling diminati saat ini. Terdapat lebih dari 40 universitas yang menyelenggarakan program studi aktuaris dengan lulusan pertahunnya berjumlah 2.000 mahasiswa.
“Ini yang membuktikan profesi kita sebagai aktuaris masih sangat besar,” pungkas Paul.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News